8 Adab Kepulangan Haji Menurut Imam An-Nawawi, Jamaah Dianjurkan Membacanya
Selasa, 17 Juni 2025 | 11:00 WIB
Fase puncak ibadah haji 2025 telah selesai dilaksanakan. Jamaah haji Indonesia kini mulai memasuki masa pemulangan ke Tanah Air. Kepulangan para tamu Allah ini sangat dinanti oleh keluarga di rumah. Tak sedikit keluarga yang menjemput langsung ke bandara, sebagai bentuk kebahagiaan dan harapan akan keberkahan dari jamaah yang baru menunaikan rukun Islam kelima.
Namun, pulangnya jamaah haji juga memiliki adab yang sebaiknya dijunjung tinggi. Dalam kitab Al-Idhah fi Manasikil Hajj wal Umrah, Imam An-Nawawi tidak hanya membahas rukun dan kewajiban haji, tetapi juga mencantumkan adab-adab, baik saat keberangkatan maupun kepulangan dari ibadah haji.
Menurut Imam An-Nawawi:
اعلم أن معظم الآداب المذكورة في الباب الأول في سفره مشروعة في رجوعه من سفره ويزاد هنا آداب
Artinya: “Ketahuilah, mayoritas adab yang tersebut pada bab pertama kitab ini perihal perjalanan haji juga disyariatkan juga pada perjalanan kembali ke kampung halaman sepulang haji. Tetapi memang ada penambahan sejumlah adab di sini.” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Idhah fi Manasikil Hajj wal Umrah pada Hasyiyah Ibni Hajar, [Beirut, Darul Fikr: tanpa catatan tahun], hlm. 247)
Setidaknya terdapat delapan adab yang dianjurkan bagi jamaah haji ketika pulang ke kampung halaman. Berikut rinciannya:
1. Membaca Doa Perjalanan Pulang
Sepanjang perjalanan pulang, jamaah dianjurkan membaca:
آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ، سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ
Âyibûna, tâ’ibûn, ‘âbidûn, sâjidûn li rabbinâ hâmidûn.
Artinya: “(Kami) pulang, bertobat, menyembah, dan memuji Tuhan kami.”
Doa ini didasarkan pada hadis sahabat Anas ra. yang diriwayatkan dalam Shahih Muslim:
وروينا في "صحيح مسلم" عن أنس رضي الله عنه، قال: أقبلنا مع النبي صلى الله عليه وسلم أنا وأبو طلحة، وصفية رديفته على ناقته، حتى إذا كنا بظهر المدينة قال: "آيبون تائبون عابدون لربنا حامدون"، فلم يزل يقول ذلك حتى قدمنا المدينة
Artinya: “Kami datang bersama Nabi saw, saya dan Abu Thalhah, sementara Shafiyyah membonceng pada untanya. Ketika tiba di tepi Madinah, Rasulullah membaca, ‘Âyibûna, tâ’ibûn, ‘âbidûn, sâjidûn li rabbinâ hâmidûn.’ Rasulullah tidak henti membaca lafal itu hingga kami tiba di Madinah.”
Juga diriwayatkan bacaan tambahan dari sahabat Ibnu Umar ra.:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ، وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ، سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ، صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحَدَهُ
Artinya: “Tiada tuhan selain Allah yang esa, tiada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya kekuasaan dan pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Kami) kembali, bertobat, menyembah, bersujud, dan memuji Tuhan kami. Allah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan menghancurkan pasukan musuh sendiri.”
2. Mengutus Orang untuk Mengabari Keluarga
Mengabarkan kedatangan kepada keluarga adalah bagian dari sunnah, agar keluarga tidak terkejut. Ini merupakan kebiasaan di masa lalu ketika teknologi belum secanggih sekarang.
3. Membaca Doa Masuk Kampung Halaman
Imam An-Nawawi menganjurkan membaca doa:
باسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ إنِّي أسألُكَ خَيْرَها وَخَيْرَ أهلها وَخَيْرَ ما فِيها وأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّها وَشَرّ أهلها وَشَرّ مَا فِيهَا
Bismillâh allâhumma innî as-aluka khaira hâdzihi-s-sûqi wa khaira mâ fîhâ wa a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ.
Artinya: “Dengan nama Allah, ya Allah, aku memohon kebaikan dari pasar ini dan apa yang ada di dalamnya…”
Dan juga:
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لَنَا بِهَا قَرَارًا وَرِزْقًا حَسَنًا
Allâhummaj‘al lanâ bihâ qarârâ wa rizqan hasanâ.
Artinya: “Ya Allah, jadikan kota ini sebagai tempat mukim dan rezeki yang baik untuk kami.”
4. Dianjurkan Pulang pada Siang Hari
Jika memungkinkan, jamaah disarankan tiba di rumah pada siang hari. Meski demikian, masuk malam hari juga diperbolehkan, terutama jika ada keluarga atau pasangan.
5. Mampir ke Masjid Terdekat
Jamaah dianjurkan singgah ke masjid dan melaksanakan dua rakaat sebelum masuk rumah, sebagai bentuk rasa syukur atas selesainya perjalanan haji.
6. Mendoakan Jamaah Haji
Keluarga atau masyarakat dianjurkan mendoakan jamaah haji:
قَبَّلَ اللهُ حَجَّكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَأَخْلَفَ نَفَقَتَكَ
Qabballallâhu hajjaka, wa ghafara dzanbaka, wa akhlafa nafaqataka.
Artinya: “Semoga Allah menerima ibadah hajimu…”
Doa lain yang juga dianjurkan:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الحَاجُّ
Allâhummaghfir lil hâjj, wa li man istaghfara lahul hâjj.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosa jamaah haji ini…”
7. Membaca Doa Pertobatan Sebelum Masuk Rumah
Imam An-Nawawi menganjurkan doa berikut:
تَوْبًا تَوْبًا، لِرَبِّنَا أَوْبًا، لَا يُغَادِرُ حُوْبًا
Tauban, tauban, li rabbinâ awban, lâ yughâdiru hûban.
Artinya: “Kami sungguh memohon pertobatan…”
8. Berusaha Lebih Baik dari Sebelumnya
Jamaah haji hendaknya menjadi pribadi yang lebih baik. Meningkatkan hubungan dengan Allah dan sesama manusia serta memperluas ilmu agama.
ينبغي أن يكون بعد رجوعه خيرا مما كان فهذا من علامات قبول الحج وأن يكون خيره مستمرا في ازدياد
Artinya: “Seharusnya, jamaah haji berperilaku lebih baik dari sebelumnya…”
Dengan delapan adab ini, kepulangan haji tidak hanya menjadi momen suka cita, tetapi juga kesempatan untuk memperbarui diri dan memperdalam pengabdian kepada Allah dan sesama manusia.
Terpopuler
1
Dari Hafal Alfiyah hingga Mendirikan Pesantren Cipasung, Keteladanan Abah Ruhiat Diharapkan Jadi Inspirasi
2
Innalillahi, Hj Euis Nurlaila Istri Pendiri Yayasan Sunanulhuda Cikaroya Meninggal Dunia
3
Innalilahi, Pengasuh Pesantren Al-Huda Garut Hj Euis Paridah Meninggal Dunia
4
Pelatihan Sholat Bersanad dan Pemulasaran Jenazah NU Depok Bakal Sasar Masjid-Masjid di Kecamatan
5
Mengenang 100 Tahun Komite Hijaz: Saat KH Abdul Wahhab Chasbullah Bertemu Langsung dengan Raja Abdul Aziz al-Saud
6
PKB Pangandaran Apresiasi Terpilihnya KH Muhsin Aziz dan KH Raden Hilal sebagai Pimpinan Baru PCNU
Terkini
Lihat Semua