Ubudiyah KOLOM KH IMAM NAKHA'I

Akhlak Rasulullah; Kasih, Tidak Dendam, Tidak Mudah Mengutuk

Senin, 5 Agustus 2024 | 12:04 WIB

Akhlak Rasulullah; Kasih, Tidak Dendam, Tidak Mudah Mengutuk

(Ilustrasi: NU Online).

Bacaan "Barzanji" tidak asing bagi muslim Indonesia, khususnya yang berhaluan ahlussunah wal jama'ah, khususnya lagi Nahdatul Ulama, khususnya lagi pesantren. Barzanji, berisikan kasidah kasidah yang nyaris seluruhnya memuji keagungan Nabi, baik fisik maupun akhlaknya, yang disarikan dari Al Qur'an maupun hadist-hadist Nabi.


Salah satu bacaan dalam kasidah itu, berikut:


قلبه لا يغفل ولا ينام ولكن للخدمة على الدوام مراقب * ان اوذي يعف ولا يعاقب * وان خوصم يصمت و لا يجاوب


"Hatinya, tidak pernah lali dan tertidur. Sebaliknya selalu mengabdi dan melayani ummat. Jika disakiti, ia memaafkan dan tidak membalas. Jika dimaki, di musuhi, ia diam tidak menjawab,".


Suatu hari para sahabat meminta agar Nabi mendoakan celaka orang orang musyrik yang telah menyakitinya, Nabi bersabda:


إني لم أبعث لعانا، وإنما بعثت رحمة 


"Sesungguhnya aku diutus tidak untuk mengutuk, tetapi untuk memberikan kasih sayang sepada seluruh jagat,".


Di saat yang lain, seorang yang Yahudi memplesetkan salam kepada Rasulullah. Seharusnya assalamualaikum, diplesetkan assamu alaika, yang berarti "racun untukmu". Mendengar salam diplesetkan kepada Rasul suami tercintanya, A'isyah marah, ia langsung menjawab "bal Alaikum as sam wa ad dzam", sebaliknya racun dan celaka untuk kalian. Mendengar A'isyah menjawab demikian, Rasulullah bersabda, "Wahai istriku janganlan lahir perkataan buruk dari lisanmu". A'isyah kembali protes, tidakkah engkau mendengar apa yang dikatakan si Yahudi itu. Rasul menjawab, ia aku dengar, jawab saja "wa Alaikum".


Itulah sebagian kecil akhlak Rasulullah. Sekecil ini saja saya tidak bisa mencontohnya. Entah jika mereka yang mengaku bersambung sambung nasabnya sama Beliau.


Wallahu A'lam 


KH Imam Nakhai, Wakil Ketua LBM PBNU