• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Tokoh

Profil Singkat Tokoh NU KH Wahid Hasyim  

Profil Singkat Tokoh NU KH Wahid Hasyim  
KH Wahid Hasyim (Foto: NU Online)
KH Wahid Hasyim (Foto: NU Online)

KH Wahid Hasyim adalah salah seorang tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Ia lahir di Jombang pada tanggal 1 Juni 1914. Dia dikenal cerdas dan memiliki perspektif pemikiran yang jauh ke depan, melampaui zamannya. Sikapnya sangat nasionalis, dalam arti memiliki kesadaran politik tinggi dalam konteks berbangsa dan bernegara. 

Bagaimana dengan ilmu-ilmu keislamannya? Jangan ditanya, KH Wahid Hasyim menguasai bidang-bidang ilmu keislaman yang luas. Anak siapa dulu dong? Wahid Hasyim itu anak sulung dari Hadratusyekh KH Hasyim Asy'ari, ulama paling terpandang pada masanya. Pas betul kata ungkapan Sunda, "Uyah tara tees ka luhur". Juga pas betul ungkapan yang satu ini, "Teng manuk teng anak Merak kukuncungan". 

Pada usia sangat muda, 23 tahun pada tahun 1937, KH Wahid Hasyim sudah menjadi Ketua Majlis Islam A'la Indonesia (MIAI). Itu masih  zaman penjajahan Belanda. MIAI itu badan federasi ormas-ormas Islam waktu itu. Jaman sekarang nih pada usia segitu, kader-kader muda NU mungkin masih berebut Ketua IPNU, GP Ansor atau PMII di tingkat Cabang. 

Melalui Madrasah An-Nidzomiyah di Pesantren Tebuireng, KH  Wahid Hasyim melakukan pembaharuan kurikulum secara 'revolusioner'. Pelajaran umum 70% dan pelajaran agama 30%. Di madrasah ini santri atau siswa ditempa secara matang tentang kesadaran berbangsa dan bernegara. 

"Kita akan menyongsong zaman baru sebagai bangsa merdeka," Begitu alam pikiran KH Wahid Hasyim. 

Pada zaman Jepang, KH Wahid Hasyim menjadi Kepala Shumubu atau Jawatan Urusan Agama, menggantikan ayahnya yang tidak mungkin harus meninggalkan Pesantren Tebuireng di Jombang. Kantor Shumubu kan di Jakarta. Waktu terbentuk BPUPKI kemudian PPKI, KH Wahid Hasyim itu anggota termuda,  baru masuk 31 tahun. 

Setelah Indonesia merdeka, KH Wahid Hasyim pernah menjabat Menteri  Negara (non porto folio)dan Menteri Agama. Di Partai Masyumi, Wahid Hasyim menjabat Ketua Muda (Ketua Umumnya Sukiman Wiryosanjoyo). 

Dan ketika NU keluar dari Partai Masyumi pada tahun 1952, KH Wahid Hasyim menjadi Ketua Umum Partai NU yang pertama. April 1953 KH Wahid Hasyim wafat dalam kecelakaan mobil di Cimahi. Waktu itu dalam perjalanan ke Sumedang untuk membuka Konferensi Cabang Partai NU Sumedang. KH Wahid Hasyim sang tokoh dengan nama besar ini wafat pada usia terbilang muda, 39 tahun. 

Penulis: Zainaldi Zainal
Editor: Abdullah Alawi 

 


Tokoh Terbaru