Ajengan Yayan: Setelah Kita Mencintai Tanah Air, Lalu Apa?
Tasikmalaya, NU Online Jabar
“Andai dalam hidup ini tidak ada cinta. Niscaya dunia akan terasa gersang, hampa dan tak bermakna. Dengan cinta itulah dunia lebih berbunga, berwarna dan lebih berasa.”
Kata-kata puitis itu membuka paparan Ajengan Yayan Bunyamin dalam acara “Lentera Kiai Muda”, Senin (16/08) yang disiarkan langsung oleh TVNU. Kegiatan yang direlay oleh NU Jabar Channel ini mengangkat tema ‘Peran Kiai Muda dalam Mengisi Kemerdekaan.’ Empat narasumber ditampilkan, yaitu Gus Ulil Albab, Gus Faris Khoerul Anam, Gus Rizal Mumazziq dan Ajengan Yayan Bunyamin. Acara ini dipandu oleh KH Ma’ruf Khozin.
"Apa yang akan dilakukan untuk mengekspresikan cinta terhadap negara ini?" tanya Direktur Aswaja Center Kabupaten Tasikmalaya itu. "Tantangan kita ke depan akan lebih berat. Salah satunya, perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat," lanjutnya.
Ia mencotohkan, sebuah lembaga riset bernama World Transhuman Association, di dalamnya terdapat orang-orang jenius dan orang-orang ahli di bidang sains yang mengkampanyekan pentingnya ilmu pengetahuan.
“Sebagai khadimul umhah yang meneruskan perjuangan para kiai, kita dituntut untuk merespon mengenai perkembangan itu, apakah sesuai dengan norma agama atau tidak?” ujar kiai muda yang akrab disapa Kang Yayan itu.
Menurutnya, pakar futurolog yang mempelajari situasi dan kondisi di masa depan, di berbagai negara berkembang seperti Indonesia, pembelajaran Daring itu kemungkinan akan dialami pada tahun 2025. Namun dengan adanya pandemi Covid-19, ini dialami di tahun 2020.
“Awalnya pembelajaran Daring ini diprediksi akan dialami lima tahun yang akan datang, namun efek dari pandemi ini, mengakibatkan perkembangan teknologi mengalami percepatan lima tahun. sehingga,” jelasnya.
Kang Yayan juga berharap dengan berkah HUT RI Kemerdekaan Indonesia yang ke-76 dan Tahun Baru Islam 1443 Hijriyah ini, virus Covid-19 segera hilang dari muka bumi ini.
“Agar bangsa kita bisa cepat sembuh dan bisa kembali bersaing mengejar ketertinggalannya dari bangsa lain,” pungkasnya.
Pewarta : Ilham Abdul Jabar