• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Tokoh

KH Ibrohim Rozi, Aktivis NU yang Selalu Memiliki Tenaga Cadangan

KH Ibrohim Rozi, Aktivis NU yang Selalu Memiliki Tenaga Cadangan
KH Ibrohim Rozi
KH Ibrohim Rozi

Saya pernah dua kali bertemu dengan KH Ibrohim Rozi (selanjutnya Pak Ib). Ia wafat pada Senin, 26 Juli 2021 pukul 00.55 WIB pada usia 81 tahun. 

Dalam pertemuan dengannya, dia sangat antusias bercerita tentang ke-NU-an Cirebon. Dia punya tenaga cadangan untuk aktif di NU.

Pak Ib orang baik. Semua ilmu yang dimilikinya semua dikeluarkan ketika berhadapan dengan kader-kader muda NU. Dia mengaku, mendapat semacam bisikan untuk sebuah amalan yang diterima olehnya dalam kondisi antara sadar dan tidak. "Namun, akrab," katanya, sehingga langsung hafal. Amalan itu sering ia lafalkan. Dan, ternyata, juga sering dibaca di mesjid-mesjid seputaran Cirebon. Mungkin, alam bawah sadarnya yang menangkap.

Jarak rumahnya tidak terlalu jauh dari tempat biasa saya mangkal. Hanya beberapa meter dan menyeberang jalan. Jarang orang yang sengaja datang berkunjung ke rumahnya, meskipun ia aktif di NU hingga masa senjanya. Pak Ib sibuk membangun madrasah. Tenaga, pikiran, bahkan biaya ia keluarkan demi madrasah. Ia bercerita banyak tentang pertemuannya dengan K.H. Idham Chalid, Ketua Tanfidziah PBNU kala ia menjabat Sekretaris PCNU Cirebon.

Tentu, Pak Ib telah wafat, tapi jiwa dan keikhlasannya masih akan tetap bersemayam, terutama bagi masyarakat sekitar Plered. Semasa ia masih mengajar di madrasah Babakan Ciwaringin, Pak Ib tidak pernah memandang remeh setiap siswanya. Dalam bahasa sederhana, setiap siswa pasti punya kelebihan. Kalaupun nakal, ada sebab kenapa nakal. 

Dari sikap itu, Pak Ib selalu open (bahasa Jawa). Selalu santun dan menyayangi, selayak kiai-kiai pada umumnya di Cirebon. Boleh jadi, hukuman terbaik bagi seorang siswa adalah dengan kesadaran. Tidak semua hukuman harus berefek jera. Melalui pendidikan, kesadaran belum bisa dijumpai kalau tidak dialami sendiri oleh seorang siswa. Demikian, Pak Ib.

Penulis: M. Syakdillah


Tokoh Terbaru