Tokoh

Inilah 9 Tokoh NU yang Wafat di Bulan November

Rabu, 6 November 2024 | 12:38 WIB

Inilah 9 Tokoh NU yang Wafat di Bulan November

Sembilan Tokoh NU yang Wafat di Bulan November. (Foto: NU Online Jabar/Rizqy).

Kota Bandung, NU Online Jabar 
Bulan November memiliki makna tersendiri khusus bagi warga Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, ada sembilan tokoh NU yang wafat di bulan ini antara lain KH Marzuqi Dahlan, KH Ruhiat, KH Achmad Qusyairi, KH Abun Bunyamin Ruhiat, Prof. KH Ibrahim Hosen, KH Abdurrahman Nawi, KH Muhammad Masruri Abdul Mughni, Nyai Hj Nafisah, dan Nyai Hj Umroh Machfudzoh.


Berikut profil singkat sembilan tokoh NU yang wafat di bulan November:


KH Marzuqi Dahlan (Kediri - Jawa Tengah)


Sosoknya merupakan salah satu tokoh NU dan penggerak Nahdlatul Ulama. Ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo. Ia menerima amanah sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah pada tahun 2000an. Selain itu, beliau juga dikenal sebagai seorang ulama yang sangat dihormati dan aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan serta sosial di kalangan warga Nahdliyyin.


KH Marzuqi Dahlan wafat pada 18 Nopember 1975 M saat usianya 69 tahun. Beliau lahir pada tahun 1906 M. Beliau dimakamkan di pondok pesantren lirboyo, Kediri, Jawa Timur.


KH Ruhiat (Tasikmalaya - Jawa Barat)


KH. Ruhiat merupakan pendiri Pesantren Cipasung, Tasikmalaya. Ayahanda dari Rais Aam PBNU 1994-1999 KH Ilyas Ruhiat tersebut jarang dipaparkan bagaimana berkeringat menanamkan NU di Tasikmalaya hingga pesisir selatan Ciamis dan Pangandaran. Jarang ditemukan aktivitasnya naik dan turun dari satu podium ke podium di acara NU; hatta kehadirannya dalam muktamar serta laporannya abai terpublikasikan.


KH Ruhiat wafatnya pada  tanggal 28 November 1977 (17 Dzulhijah 1397 H). saat usianya 66 tahun. Beliau lahir pada 11 November 1911 dari pasangan Abdul Ghofur dan Umayah. Beliau dimakamkan di kompleks Pondok Pesatren Cipasung, Jalan Raya Singaparna, Tasikmalaya.


KH Achmad Qusyairi​​​​​​​ (Pasuruan - Jawa Tengah)


Merupakan sosok Ahli Ilmu Falak (astronomi) dari Pasuruan dan  salah satu tokoh Nahdlatul Ulama, juga dikenal sebagai sosok ulama yang begitu ‘alim,  ahli ibadah, mengawal sunnah Nabi, dan juga sebagai seorang sufi. 


KH Achmad Qusyairi lahir di dukuh Sumbergirang, Lasem, Rembang, Jawa Tengah pada 11 Sya’ban 1311 H atau bertepatan pada 17 Februari 1894 M. kemudian Wafat pada 22 Syawal 1392 Hijriah /28 November 1972. Dimakamkan di tanah Pasuruan.


KH Abun Bunyamin Ruhiyat (Tasikmalaya - Jawa Barat)


Ajengan Cipasung, demikian ia dikenal, merupakan selepas Muktamar ke-34 di Lampung kemudian diberi amanah sebagai salah satu Rais Syuriyah PBNU masa khidmah 2022-2027 dan  Rais Syuriah PCNU Kabupaten Tasikmalaya. Beliau mengisi waktunya dengan mengajar di pesantren Cipasung. Memulai belajar mengajar pada tahun 1961, dan mulai mengajar pada 1969.  Ia juga tercatat sebagai dosen pascasarjana Institut Agama Islam Cipasung dengan mengampu mata kuliah Pendidikan Berbasis Pesantren. 


Kiai Abun Lahir pada 27 September 1949, ia adalah anak ke sembilan dari 14 bersaudara dari pasangan KH Ruhiat dan Hj Siti Aisyah yang tak lain adalah Pendiri Pondok Pesantren Cipasung, Kabupaten Tasikmalaya.  Beliau wafat pada tanggal  19 November 2022  di usia yang ke-73 tahun, dimakamkan di komplek pemakaman Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat.


KH Ibrahim Hosen (Tangerang Selatan - Banten)​​​​​​​


KH. Ibrahim Hosen merupakan salah seorang ahli fiqih dan pelopor pengembangan studi dan pengkajian ilmu-ilmu al-Qur’an di Indonesia. usia beliau dihabiskan dalam perjuangan yang tiada henti untuk pengembangan ilmu-ilmu al-Qur’an. Mulai tahun tujuh puluhan, beliau adalah salah seorang penggagas dan pendiri Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta khusus putra yang kini berubah nama menjadi Institut Studi Ilmu Al-Qur’an (ISIQ). Kemudian pada 1 April 1977, beliau bersama dengan Yayasan Affan, mendirikan IIQ Jakarta, khusus putri.


KH. Ibrahim Hosen  lahir pada tanggal 1 Januari 1917, di Tanjung Agung, Bengkulu. Beliau merupakan putra kedelapan dari 12 bersaudara dari pasangan KH. Hosen, seorang Ulama dan Saudagar keturunan Bugis dengan Siti Zawiyah, keturunan ningrat Kerajaan Salebar, Bengkulu, kemudian berpulang ke haribaan-Nya dalam usia 84 tahun, 7 November 2001 M/21 Sya’ban 1422 H. Beliau beristirahat terakhir di komplek pemakaman UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten.


KH Abdurrahman Nawi (Jakarta - DKI Jakarta)


KH Abdurrahman Nawi merupakan salah satu ulama karismatik Betawi yang terkenal kealimannya di bidang Nahwu. Ia diamanahi sebagai Wakil Rais Syuriyah PWNU DKI Jakarta tahun 1992-1996. sejak tahun 1989, KH Abdurrahman Nawi menjadi guru tetap pada pengajian bulanan di PBNU, Jl. Kramat Raya Jakarta. Ia juga mengikuti Muktamar NU di Surabaya [1971] dan di Semarang [1979]. Berdasarkan Surat Keputusan (SK) PBNU No. 208/A.II. 04. d/XI/1992 yang dikeluarkan PBNU pada 11 Jumadil Awal 1413 H bertepatan dengan 6 November 1992.


KH Abdurrahman Nawi Lahir di Tebet Melayu Besar, Jakarta Barat, 27 Rabiul Awwal 1339 atau 8 Desember 1920. Ayahnya bernama H. Nawi bin Su’id dan ibunya bernama ‘Ainin binti Rudin. Beliau wafat pada hari Senin, 21 Rabiul Awwal 1441 H atau 18 November 2021 M di Pondok Pesantren Al-Awwabin, Abuya mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 13.35 WIB disaksikan oleh keluarga serta para murid. Keesokan harinya, ia dimakamkan di Pesantren Al-Awwabin Putri, Perigi Bedahan, Depok.


KH Muhammad Masruri Abdul Mughni​​​​​​​ (Brebes - Jawa Tengah)


KH Muhammad Masruri Abdul Mughni merupakan salah satu tokoh NU dan penggerak Nahdlatul Ulama. Ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah Benda Sirampog yang lebih dikenal Al Hikmah Bumiayu. Ia menerima amanah sebagai Rais Syuriah NU Jawa Tengah, pengurus Majelis Ulama Indonesia, Ketua MUI Brebes, dan ketua dewan pengawas Masjid Agung Jawa Tengah ( MAJT).


KH Muhammad Masruri Abdul Mughni  dikenal sebagai Abah Yai Masruri Mughni. Lahir di Desa Benda pada 23 Juli 1943, putra pertama dari dua bersaudara buah hati pasangan H Abdul Mughni dan Hj Maryam, Abah adalah cucu KH Kholil bin Mahalli, salah satu muassis (pendiri) Pesantren Al Hikmah. Sang Murabbi Sejati dipanggil ke haribaan Allah Swt, Ahad pagi 20 November 2011 di Arab Saudi dalam usia 68 tahun. Dimakamkan di pemakaman Baqi', di dekat masjid Rasulullah Nabawi.


Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudz​​​​​​​ (Pati - Jawa Tengah)


Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudz merupakan salah satu tokoh NU dan penggerak Nahdlatul Ulama perempuan. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua PC Muslimat NU selama 2 periode (1976-1987), juga diamanahkan memimpin Muslimat NU Jawa Tengah selama 2 periode (1993-2005), dan beliau masuk ke dalam jajaran pengurus Mustasyar PBNU masa khidmat 2022-2027.


Nyai Hj Nafisah Sahal Mahfudz yang merupakan istri dari mantan Rais ‘Aam PBNU masa khidmah 1999-2014) dan mantan Ketua Umum MUI (2000-2010). Nyai Nafisah lahir di Jombang, Jawa Timur pada 8 Februari 1946, kemudian wafat pada tanggal 10 November 2022 petang. Beliau dimakamkan di Pondok Pesantren Maslakul Huda, Desa Kajen, Pati. 


Nyai Hj. Umroh Machfudzoh​​​​​​​ (Sleman - DI Yogyakarta)


Hj Umroh merupakan sosok wanita inspiratif. Berdirinya IPNU yang khusus menghimpun pelajar-pelajar putra pada awal tahun 1954, beliau di NU sebagai Wakil Ketua Fatayat NU Cabang Surakarta. Semangat Umroh yang menggebu-gebu membawa pada kesadaran akan perlunya sebuah organisasi pelajar, kegigihan Umroh memperjuangkan pendirian IPNU-Putri (kelak berubah menjadi IPPNU) membawanya duduk sebagai Ketua Dewan Harian (DH) IPPNU. DH IPPNU adalah organ yang bertindak sebagai rahim pendirian sekaligus pelaksana harian organisasi IPPNU.


Umroh lahir di Kabupaten Gresik pada 4 Februari 1936 M dari pasangan KH Wahib Wahab, Menteri Agama ke-7 yaitu pada 1958 – 1962 dan Hj Siti Channah. Ia adalah cucu dari KH Abdul Wahab Hasbullah (pendiri NU dan Rais Aam PBNU 1946 – 1971).  Sesepuh pendiri Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Hj. Umroh Machfudzoh meninggal dunia pada 6 November 2009 pagi sekitar pukul 06.45 WIB. Almarhumah meninggal pada usia 73 tahun dan dimakamkan sekitar pukul 15.30 WIB di pemakaman dekat kediaman Komplek Pondok Pesantren Sunni Darussalam, Tempelsari, Manguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.