• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Taushiyah

KOLOM KH ZAKKY MUBARAK

Ramadhan; Pusat Pendidikan dan Latihan

Ramadhan; Pusat Pendidikan dan Latihan
(Ilustrasi: NU Online).
(Ilustrasi: NU Online).

Bulan suci Ramadhan yang senantiasa kita isi dengan kegiatan ibadah, pada hakikatnya merupakan bulan pendidikan dan latihan bagi setiap mukmin yang pandai memanfatkannya. Setelah melewati pusat pendidikan dan latihan yang sangat intensif itu, orang mukmin akan menjadi manusia baru tidak seperti sebelumnya.


Ramadhan merupakan pusat pengkaderan orang-orang muslim untuk memperbaharui keimanannya dan meningkatkan ketakwaannya. Ia merupakan bulan dimana orang-orang muslim melatih dirinya untuk memiliki kemampuan yang maksimal dalam menyambut suatu dunia baru dan meninggalkan dunia lama. Dunia yang penuh semangat baru dan cita-cita serta harapan yang dapat membebaskan umat dari belenggu hawa nafsu yang menyesatkan.


Bagi umat Islam yang mampu memanfatkan kesucian bulan Ramadhan sebagai bulan pengkaderan, niscaya akan menghasilkan manusia-manusia yang paripurna, manusia yang beriman dan bertakwa. Salah satu tujuan dari ibadah puasa, sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 183 adalah membentuk manu¬sia yang bertakwa. Bila manusia telah mencapai derajat seperti itu, ia akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat serta kenikmatan surgawi sebagaiman dijelaskan al-Qur’an: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan”. (QS. al-Thur, 52:17).


Pada beberapa ayat yang lain ditegaskan, bahwa Allah SWT mencintai orang-orang yang bertakwa dan mereka senantiasa berada dalam lindungan-Nya. Firman Allah: “...dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa”. (QS. al-Taubah, 9:36). “...Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa”. (QS. al-Taubah, 9:4).


Jalan untuk mencapai keimanan dan ketakwaan yang tinggi melalui ibadah puasa, harus menempuh beberapa kegiatan, seperti menahan lapar dan dahaga di siang hari dan segala yang membatalkan puasa, dalam rangka berlatih untuk mengendalikan nafsu. Shalat Tarawih dan Witir di malam hari untuk meningkatkan kualitas ibadah dan membiasakan mengerjakan shalat malam pada hari-hari di luar bulan Ramadhan. Membaca al-Qur’an dan tadarus, mendidik umat manusia agar memahami keagungan ayat-ayat Allah dan pentingnya ilmu bagi kehidupan umat manusia.


Kita pun diperintahkan agar memperbanyak sedekah, menanamkan rasa solidaritas dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin, fakir dan anak-anak yatim yang ditimpa kesulitan.


Dalam bulan Ramadhan, kita diperintahkan banyak berdzikir, hal ini membentuk kita menjadi manusia yang senantiasa dekat dengan Allah, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya pada hadis Qudsi: “…Dan Aku bersamanya jika ia berdzikir (mengingat-Ku)…”. (Hadis Shahih, Riwayat al-Bukhari: 6856). Makan sahur di bulan Ramadhan, mendidik orang yang berpuasa untuk berdoa dan dzikir menjelang fajar, karena doa pada saat itu sangat makbul. Sekaligus melaksanakan shalat Shubuh secara berjamaah di masjid.


Kita pun diperintahkan agar mempercepat berbuka setelah Maghrib dan berdoa di dalamnya, mengarahkan umat manusia agar tidak bersikap berlebihan dalam beribadah dan kegiatan-kegiatan lain. Doa waktu berbuka mengingatkan manusia agar memahami status dirinya sebagai hamba Allah yang harus bersikap rendah hati dan tawaddhu’, sehingga mereka selalu berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Banyak lagi ibadah dan kegiatan lain yang diperintahkan dalam bulan Ramadhan, yang semuanya mengarahkan umat manusia agar berusaha mencari keridhaan Allah dan dapat meningkatkan takwa kepada-Nya.


Demikian agungnya bulan Ramadhan, sebagai pusat pendidikan dan latihan yang membentuk manusia muslim menjadi manusia baru yang bertakwa dan bersih dari dosa dan kesalahannya.


KH Zakky Mubarak, salah seorang Mustasyar PBNU


Taushiyah Terbaru