• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Garut

Ketua LP Ma'arif NU Garut Ungkap 5 Keuntungan Membaca Al-Qur'an

Ketua LP Ma'arif NU Garut Ungkap 5 Keuntungan Membaca Al-Qur'an
Ketua LP Ma'arif NU Garut KH Hilman Umar Bashori. (Foto: NU Online Jabar/Rudi Sirojudin A).
Ketua LP Ma'arif NU Garut KH Hilman Umar Bashori. (Foto: NU Online Jabar/Rudi Sirojudin A).

Garut, NU Online Jabar
Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kabupaten Garut KH Hilman Umar Bashori atau yang akrab disapa Ceng Hilman mengatakan, peringatan Nuzulul Qur'an seharusnya memberikan dampak terbaik dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengingatkan agar umat Islam jangan hanya menjadikan peringatan Nuzulul Qur'an sebagai kegiatan seremonial belaka saja. Lebih dari pada itu, peringatan Nuzulul Qur'an harus menjadi penguat dalam diri bahwa Al-Qur'an merupakan induk pokok, pedoman bagi umat Islam untuk mengatur kehidupan sehari-harinya.


"Memperingati Nuzulul Qur'an sebagian syiar memang penting sebagai wilayah pemberi tahuan kepada umat akan turunnya Al-Qur'an. Akan tetapi sesungguhnya yang menjadi sangat penting adalah bagaimana kita bisa meneladani serta memahami isi kandungan dari Al-Qur'an itu," ucap Ceng Hilman dalam tausiah Ramadhan bertajuk Kalam Ramadhan Episode 17 sebagaimana dikutip Chanel Youtube Vortable, Jum'at (29/3/2024) lalu. 


Ceng Hilman mengutip kaidah ushul Al-‘ibratu bil Jauhar la bil Mazhhar (yang menjadi pegangan pokok adalah substansi, bukan simbol atau penampakan lahiriyah). 


"Tujuan beragama kita itu adalah isinya, bukan cangkangnya. Peringatan itu sebagai syiar. Tetapi yang terpenting adalah pengambilan hikmah dari peringatan itu," tuturnya.  


5 Keuntungan Membaca Al-Qur'an


Kiai yang juga sebagai pengasuh di Ponpes Fauzan Sukaresmi Garut itu mengungkapkan lima keuntungan yang akan diperoleh seseorang apabila rajin membaca Al-Qur'an. 


Pertama, bahwa Al-Qur'an merupakan sebagai petunjuk bagi kehidupan. Ia mengutip firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 185:


شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ  


Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)." (QS al-Baqarah [2]: 185). 


"Petunjuk disini tentu petunjuk yang diperuntukkan bagi orang yang mau mempelajarinya, mau memahaminya," imbuhnya. 


Namun terkait dengan itu, Ceng Hilman berpesan agar umat Islam tidak sembarangan dalam mempelajari, memahami dan menafsirkan Al-Qur'an. Ia menyarankan, dalam memahami Al-Qur'an jangan hanya mengandalkan terjemahannya saja. "Jangan kita buka Al-Qur'an lalu diterjemahkan sendiri, tetapi tanya kepada orang-orang yang memang benar faham terhadap isi kandungannya," katanya.


Ceng Hilman mengutip hadis Nabi SAW 


عن ابن عباس قال رسول الله من قال في القرآن برأيه فليتبوأ مقعده من النار


Artinya: "Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda ‘Barang siapa yang berpendapat pada Al-Qur’an dengan akalnya maka hendaknya ia ambil tempatnya di neraka." (HR at-Tirmidzi). 


"Kalau kita menafsirkan, mereka-reka, pemahaman terhadap Al-Qur'an melalui terjemahannya, dan kita reka sendiri, maka jangan salah bagi mereka yang menafsirkan dengan kebodohan, dengan nafsu tanpa ilmu pengetahuan, maka itu tempatnya adalah di neraka. Oleh karena itu belajarlah kepada orang-orang yang betul faham akan keilmuan Al-Qur'an," jelasnya. 


Keuntungan yang kedua bagi orang yang rajin membaca Al-Qur'an, tambah Ceng Hilman, adalah mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Ia menguti hadis Nabi SAW:


عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ


Artinya: "Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR at-Tirmidzi).


"Hanya membacanya saja, belum sampai memahaminya, itu sudah memiliki nilai yang positif bagi kita  yakni akan mendapatkan pahala berlipat ganda," jelas kiai yang juga sebagai ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Bisnis Syariah (STIEBS) NU Garut itu. 


Selanjutnya, keuntungan yang ketiga menurut Ceng Hilman bagi orang yang rajin membaca Al-Qur'an yakni sebaik-baik ibadah. Ia mengutip hadis Nabi SAW 


أَفْضَلُ عِبَادَةِ أُمَّتِي قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ


Artinya: "Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an." (HR. al-Baihaqi).


Keuntungan yang keempat tambah Ceng Hilman adalah akan mendapat syafaat kelak di yaumil qiyamah. Ia mengutip hadis Nabi SAW:


 اقْرَءُوا الْقُرْآنَ؛ فَإِنَّهُ يَأْتِي شَفِيعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ لِصَاحِبِهِ


Artinya: "Bacalah Al-Qur’an. Sebab, ia akan datang memberikan syafaat pada hari Kiamat kepada pemilik (pembaca, pengamal)-nya." (HR. Ahmad).


"Orang yang membaca Al-Qur'an dengan baik, tahsinnya, bacaannya sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrojul hurupnya, maka Al-Qur'an nanti akan datang menjadi penolong di hari kiamat kepada orang yang menjadikan Al-Qur'an sebagai sahabatnya," tambah Ceng Hilman. 


"Dan yang kelima, bagi orang yang senantiasa membaca Al-Qur'an dengan baik akan mendapatkan ketenangan hidup, jiwa dan batinnya. Hal itu sebagaimana yang disabdakan Nabi SAW bahwa apabila ada rumah yang didalamnya dibacakan Al-Qur'an kemudian mempelajarinya, maka akan diberikan ketenangan kepada keluarga di rumah tersebut," tandas kiai yang juga sebagai instruktur kaderisasi NU wilayah Jawa Barat itu. 


Garut Terbaru