Taushiyah KOLOM KH ZAKKY MUBARAK

Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Rabu, 14 Februari 2024 | 10:00 WIB

Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Merajut Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Tepat hari ini, Rabu, 14 Februari 2024, seluruh rakyat Indonesia melaksanakan pemilihan umum, sebagai bagian dari pesta demokrasi yang dilaksanakan setiap lima tahun. Karena sifatnya pilihan, maka hasil yang dicapai dalam pemilu itu akan diterima secara berbeda satu sama lain. Sebagai bangsa yang besar, kita harus bersikap toleran dalam menghadapi berbagai hal dari perbedaan itu. 


Bagi mereka yang memperoleh kemenangan dalam pemilu ini, hendaklah tidak menyombongkan diri. Sebaliknya bagi mereka yang belum berhasil, hendaknya tidak berputus asa.


لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَآ اٰتٰىكُمْ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۙ


Artinya: "Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput darimu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri," (QS. Al-Hadid, 57:22).


Setelah memilih calon presiden, anggota legislatif pusat maupun daerah, dan anggota DPD, maka selayaknya kita harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut: (1) saling memaafkan dan memiliki jiwa yang legowo apabila terdapat gesekan beberapa hari yang lalu, saat mengikuti kampanye. Saling memaafkan dan saling mencintai antar sesama warga bangsa merupakan kunci yang menentukan untuk meraih kemajuan bangsa dan negara di masa depan. 


Langkah yang ke (2) kita harus terus menjalin persatuan dan kesatuan seluruh elemen anak bangsa tanpa memandang suku, ras, agama, perbedaan pilihan politik dan sebagainya. Dengan meningkatkan persatuan dan kesatuan seluruh aspek masyarakat, maka negara dan bangsa kita akan semakin kuat dan akan dapat meraih kemajuan yang membanggakan di masa yang akan datang. 


Langkah ke (3) kita harus berusahan dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan pendidikan bagi generasi muda. Dengan pendidikan, maka kualitas suatu bangsa akan dikagumi oleh bangsa-bangsa lain dan bisa mendatangkan kemaslahatan umum bagi sesama umat manusia. Langkah ke (4) kita harus berusaha mendorong para pemimpin untuk berperan aktif dalam kancah internasional, sehingga dapat mewujudkan perdamaian secara global. Memberantas segala macam bentuk kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai humanisme.


Sikap toleran, tidak terlampau bangga dalam keberhasilan, dan tidak berputus asa pada saat belum berhasil, telah dicontohkan secara jelas dalam kehidupan para pendiri negara (founding father) yang kita cintai ini. Sehingga para pemimpin itu berhasil membentuk suatu negara kesatuan yang luas dengan dengan penduduk yang beraneka macam suku dan memiliki kekayaan alam yang melimpah.


Dengan mencontoh para pendahulu kita yang telah berhasil, maka generasi masa kini dan generasi yang akan datang, akan meraih kesuksesan yang maksimal.


Dr. KH. Zakky Mubarak, MAsalah seorang Mustasyar PBNU