Pangandaran

Kolaborasi S3 UIN SGD Bandung dan STITNU Al Farabi Pangandaran: Langkah Maju untuk Moderasi Beragama di Kampus dan Pesantren

Selasa, 9 Juli 2024 | 11:06 WIB

Kolaborasi S3 UIN SGD Bandung dan STITNU Al Farabi Pangandaran: Langkah Maju untuk Moderasi Beragama di Kampus dan Pesantren

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung telah menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STITNU) Al Farabi Pangandaran untuk menggelar seminar dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema Penguatan Nilai-Nilai Moderasi Beragama di Pesantren dan Perguruan Tinggi, Sabtu (6/7/2024). (Foto: NU Online Jabar)

Pangandaran, NU Online Jabar
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung telah menjalin kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STITNU) Al Farabi Pangandaran untuk menggelar seminar dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema Penguatan Nilai-Nilai Moderasi Beragama di Pesantren dan Perguruan Tinggi, Sabtu (6/7/2024).


Kegiatan yang berlangsung di Aula Kampus STITNU Al Farabi Pangandaran ini dihadiri oleh civitas akademika UIN Sunan Gunung Djati Bandung, termasuk Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Badrudin, Ketua LPPM, dan Endi Suhendi, seorang mahasiswa S3 Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung, yang juga bertindak sebagai pemateri dalam seminar moderasi beragama tersebut.


Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Ketua STITNU Al Farabi Pangandaran yang diwakili oleh Waka II Bidang Kemahasiswaan, Samsudin, bersama Ketua Prodi S3 Pendidikan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Badrudin. 


Samsudin mengungkapkan kebanggaannya atas kerja sama ini dan berharap ini menjadi langkah awal untuk peningkatan kualitas STITNU Al Farabi Pangandaran dalam hal mitra antar perguruan tinggi.


“Kami sangat bangga menerima kerja sama dari UIN Sunan Gunung Djati dalam bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), dan ini menjadi nilai bagi kami yang luar biasa,” ungkap Samsudin dalam sambutannya.


Seminar ini dihadiri oleh civitas akademika STITNU Al Farabi Pangandaran, termasuk dosen, mahasiswa, dan staf kemahasiswaan. Dalam seminar tersebut, Endi Suhendi memaparkan bahwa moderasi beragama sangat penting untuk diimplementasikan di pondok pesantren maupun perguruan tinggi melalui pembiasaan dan peneladanan.


Sementara itu, Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Badrudin menegaskan bahwa penelitian tentang internalisasi moderasi beragama di perguruan tinggi bersifat inklusif dan relevan untuk semua perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. 


Menurutnya, moderasi beragama di perguruan tinggi dapat menjadi acuan dan model yang bisa digunakan oleh berbagai institusi pendidikan.


“Kami memiliki hubungan yang bersifat mutualisme, di mana mahasiswa kami berasal dari berbagai suku dan bersekolah di berbagai perguruan tinggi, termasuk S3. Pengabdian masyarakat kami bersifat time-based dan berbasis geografi. Tahun ini, kami fokus pada wilayah Jawa Barat bagian selatan, khususnya di sekitar STITNU Al Farabi Pangandaran,” ujar Badrudin dalam wawancaranya.


Badrudin juga menjelaskan bahwa PKM ini tidak terkait dengan ormas manapun, karena perguruan tinggi pada dasarnya berada di bawah Kementerian Agama. Kolaborasi ini bukan karena afiliasi dengan NU semata, tetapi dengan berbagai pihak, baik nasional maupun internasional.


“Kami menganggap keberagaman di perguruan tinggi sebagai bagian dari kekayaan nasional Indonesia, di mana setiap perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam pengembangan sumber daya manusia,” tambahnya.


Wakil Ketua Pengurus Harian, Bambang Samsul Arifin mengapresiasi keberadaan STITNU Al Farabi Pangandaran sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki peran penting dalam mencerahkan dan mengembangkan sumber daya manusia di Pangandaran.


“Sebagai warga Jawa Barat dan Indonesia, kami sangat bangga dengan kehadiran perguruan tinggi seperti STITNU Al Farabi Pangandaran. Lembaga pendidikan tinggi ini memiliki peran penting dalam mencerahkan dan mengembangkan sumber daya manusia di Pangandaran, yang saat ini menjadi satu-satunya tempat dengan potensi besar dalam pengembangan pendidikan tinggi di kabupaten tersebut,” ujarnya.


Ia juga menegaskan bahwa penerimaan yang diberikan oleh STITNU Al Farabi Pangandaran sangat baik dan sederhana, dengan lingkungan kampus yang kondusif yang sangat mendukung nuansa akademik yang mendalam.

 

Menurutnya, hal ini menciptakan suasana yang sangat mendukung pengembangan mahasiswa, di mana peran NU sangat dominan dalam menciptakan atmosfer akademik yang kondusif.