• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 29 April 2024

Opini

Kejayaan Bangsa Indonesia Ada pada Diri Santri 

Kejayaan Bangsa Indonesia Ada pada Diri Santri 
Santri. (Foto: NU Online Jabar/Agung)
Santri. (Foto: NU Online Jabar/Agung)

Oleh Muhammad Salim
Hari santri menjadi tolak awal kemajuan bangsa Indonesia, di mana saat Indonesia hendak merdeka, garda terdepan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia ada pada tangan santri, termasuk saat Indonesia telah merdeka, santri menjadi penyokong utama dalam mengisi kemerdekaan.


Bayangkan oleh kita, jika santri tidak menjadi garda terdepan sepertinya mustahil Indonesia yang kita rasakan hari ini kemerdekaannya masih dalam cengkraman penjajah. Oleh karena, menurut saya wajar dan pantas jika kejayaan Indonesia ada di tangan para santri. Karena dengan tangan mereka, Indonesia tetap merdeka dan awal kemajuan bangsa Indonesia.


Saat santri tidak diakui keberadaannya pada masa orde baru, mereka tidak mengeluh apalagi berputus asa karena tidak mendapat pengakuan apalagi jabatan dan bantuan. Namun karena ilmu dan kesalehan mereka, para santri mampu berdikari dan mandiri untuk mengemban amanah Rasulullah Saw untuk mencerdaskan masyarakat dengan ilmu yang mereka miliki.


Hal tersebut bisa dilakukan oleh para santri karena mereka dididik dengan segala keterbatasan untuk membiasakan diri berfikir kreatif dan bekerja keras tanpa harus berpangku tangan. Berbeda dengan mereka yang sedikit-sedikit jika menginginkan sesuatu yang tinggal minta kepada orang tuanya atau saudara mereka. Itulah kenapa hampir semua pondok pesantren melarang santri untuk membawa peralatan elektronik atau alat bantu lainnya.


Seperti halnya beberapa kisah para santri yang mondok di pesantren. Untuk bisa hidup, sebagian dari mereka rela bekerja di masyarakat, ada yang bekerja petani, buruh, berdagang, atau pekerjaan lain yang bisa mereka dapatkan selama halal untuk mencukupi kebutuhan mereka di pondok. 


Dari pengalaman dan kebiasaan untuk bekerja keras itu, saat mereka pulang ke kampung halaman dan mukim di sana, apa yang pernah mereka dapatkan di pesantren, selain ilmu agama, juga pengalamannya mereka terapkan. Sehingga tidak sedikit dari santri-santri tersebut yang mampu mandiri dan bahkan bisa sukses dari kaum akademik lain karena etos kerja yang mereka miliki dan mau menerpa diri dengan keterbatasan.


Menjelang Indonesia emas 2045 dan bonus demografi bagi bangsa Indonesia sepertinya tidak berlebihan jika saya sebut bahwa “Kejayaan Indonesia Ada di Tangan Para Santri”, karena selain mereka dididik dan dilatih untuk mencintai ilmu, mereka pula dididik untuk dan dilatih untuk mau bekerja keras tanpa harus berpangku tangan dengan keterbatasan.


Buktinya, beberapa santri yang bisa dicari informasi perjuangan mereka untuk bisa maju seperti hari ini dalam buku-buku biografinya, di antaranya yaitu KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid, Prof. Dr. Mahfud MD, dan banyak contoh lainnya.


Berbanggalah menjadi santri dan ikutilah jejak langkah para guru dan ulama terdahulu agar kita bisa mendapatkan kesuksesan di dunia dan di akhirat kelak.


Penulis merupakan Sekretaris LTN NU Garut serta alumni PP Fauzan dan PP Al Faaizin (Fauzan IV)


Opini Terbaru