Era Baru NU Kota Bogor
Konferensi Cabang (Konfercab) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Bogor ke-IX yang diselenggarakan pada Rabu 26 Februari 2025 / 26 Sya'ban 1446 H di Pondok Pesantren Al Umm Pagentongan Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor telah berjalan dengan lancar. Kemeriahan dan gegap gempita acara terlihat dari persiapan panitia Konfercab yang dalam waktu tiga hari mempersiapkan hajat besar NU Kota Bogor.
Menyimak laporan ketua pelaksana, sambutan tuan rumah/shahibul bait, sambutan Katib, sambutan ketua Tanfidz, sambutan Ketua PW, sambutan Wakil Ketua PBNU, hingga doa kesemua memberikan sebuah pesan bahwa NU di Kota Bogor ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan panjang NU secara nasional dan memiliki potensi besar untuk dapat menjalankan program-program NU.
Selain itu NU Kota Bogor yang saat ini masuk dalam kategori A, dimana NU Kota Bogor harus mampu mendorong terwujudnya empat hal di bawah naungan NU Kota Bogor yaitu pendidikan setingkat SMP, SMA atau Aliyah dan Tsanawiyah, mewujudkan kesehatan, ekonomi dan kaderisasi untuk kemaslahatan anggota dan masyarakat.
Agenda seremonial pembukaan yang dibuka oleh Ketua PBNU, persidangan yang diikuti oleh peserta dari Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Kota Bogor berjalan lancar walaupun terdapat catatan khusus dimana MWC NU Kecamatan Bogor Utara menjadi peserta peninjau/tidak dapat mengikuti persidangan sebagai peserta penuh karena persoalan administrasi bukan masalah substansi dan seharusnya dapat diterima oleh pimpinan sidang secara bijak. Namun keputusan apapun, diterima oleh MWCNU Bogor Utara, walaupun dengan berat hati.
Sebagaimana proses dalam konferensi-konferensi yang diatur dalam Keputusan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama Nomor: 01/Konbes/V/2022 Tentang Penetapan Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama Tentang Keanggotaan dan Kaderisasi dan Peraturan Perkumpulan NU Nomor: 6 Tahun 2022 Tentang Tata Cara Pengesahan dan Pembekuan Kepengurusan maka beberapa tahap yang disebutkan dalam Bab 3 Pasal 7 telah dilalui. Mulai dari pemilihan Ahlul Halli Wal Aqdi (Ahwa) yang kemudian akan memiliki Rois Syuriah, pemilihan Ketua Tanfidziah, penyusunan formatur untuk menyusun pengurus dan perangkat lain PCNU Kota Bogor.
Inilah proses panjang dan penuh perjuangan bagi para pelaku/aktivis NU dalam menjalankan organisasi. Kami bangga, siapapun pemimpin yang terpilih maka merekalah yang harus didukung untuk menentukan pengurus yang dapat mengurus organisasi dan anggota NU selama 5 tahun yang akan datang, yang boleh dikatakan sebagai era baru.
Semangat Baru NU Kota Bogor
Tema yang diusung dalam Konfercab kemarin yaitu "Berjuang Bersama untuk Indonesia Maslahat dan Kota Bogor Beres" dapat menjadi cerminan untuk NU Kota Bogor dimasa yang akan datang. Pemilihan tema tersebut ingin mengajak warga NU Kota Bogor untuk guyub, rukun dan kompak dalam mengabdikan diri di NU untuk bangsa dan negara Indonesia. Menukil dari Qanun Asasi Jamiiyyah NU oleh Hadratusy Syaikh KH. M. Hasyim Asy'ari yang berbunyi "siapa yang melihat pada cermin sejarah, membuka lembaran yang tidak sedikit dari ikhwal bangsa-bangsa dan pasang surut zaman, serta apa saja yang terjadi pada mereka hingga pada saat-saat kepunahannya, akan mengetahui bahwa kekayaan yang pernah menggelimang mereka, kebanggaan yang pernah mereka sandang, dan kemuliaan yang pernah menjadi perhiasan mereka, tidak lain adalah karena berkat apa yang secara kukuh mereka pegang, yaitu mereka bersatu dalam citacita, seia-sekata, searah setujuan, pikiran-pikiran mereka seiring".
Tema tersebut juga membakar semangat kebangsaan kita bahwa dalam berjuang membangun bangsa harus tidak membeda-bedakan jenis warna kulit, suku, budaya, namun yang terpenting adalah siapapun pemimpinnya, pengurusnya, anggotanya mereka memiliki semangat dan komitmen bersama seiya sekata dalam membangun NU untuk bangsa Indonesia khususnya mendukung kota Bogor BERES. Beres dalam hal ini adalah NU di Kota Bogor mendukung kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor yaitu Bapak Dedie Rachim dan Bapak Jenal Mutaqin yang baru saja dilantik.
Apa saja program-program beliau yang dapat disinergikan dengan NU. Dalam hal ini NU harus dapat memposisikan diri sebagai organisasi masyarakat keagamaan Islam yang terus berupaya memperkokoh jam’iyahnya dan membangun masyarakatnya. Artinya NU Kota Bogor tidak berdiri sendiri, ada struktur diatas dan dibawahnya atau akar rumput yang harus dibangun dengan kemandirian.
Kemandirian tersebut harus didahului dengan perubahan jati diri dan watak organisasi dalam pengelolaannya. Salah satu aspek kemandirian NU adalah NU harus bisa lepas sepenuhnya dari pengaruh dan anasir partai politik mana pun dan harus mampu membuka peluang entrepreneurship, sehingga menjadi sumber wirausaha dan berdaya dalam hal ekonomi. Disisi lain NU harus membangun pendidikan dari mulai jenjang usia dini hingga mahasiswa, NU harus dapat mewujudkannya.
Dalam hal membangun jejaring, NU dapat mendistribusikan kader terbaik dalam bidangnya terutama dalam hal kesehatan NU dapat membangun layanan kesehatan bagi anggota dan masyarakat. Terakhir bangunan penting bagi NU yaitu NU harus mendorong sistem kaderisasi yang kuat, agar dapat mengaktivasi kemampuan pengurus dalam membangun jejaring, membangun program dan kegiatan yang sinergis disemua tingkatan.
Dari seluruh peluang diatas, maka akan berimplikasi pada kuatnya power NU dalam membangun peradaban dunia menuju tatanan yang adil dan harmonis, berdasarkan penghormatan terhadap kesetaraan hak dan martabat umat manusia. Ini bukan pepesan kosong, sebab jika seluruh kekuatan NU diberdayakan oleh pemimpinan NU, maka NU akan menjadi sebuah bom atom.
Kekuatan ini telah dibaca oleh KH. Abdul Wahab Casbulloh-Muasis NU yang mengatakan bahwa “Banyak pemimpin NU di daerah-daerah dan juga di pusat yang tidak yakin akan kekuatan NU, mereka lebih meyakini kekuatan golongan lain. Orang-orang ini terpengaruh oleh bisikan orang yang menghembuskan propaganda agar tidak yakin akan kekuatan yang dimilikinya. Kekuatan NU itu ibarat senjata adalah meriam, betul-betul meriam. Tetapi digoncangkan hati mereka oleh propaganda luar yang menghasut seolah-olah senjata itu bukan meriam, tetapi hanya gelugu alias batang kelapa sebagai meriam tiruan. Pemimpin NU yang tolol itu tidak sadar siasat lawan dalam menjatuhkan NU melalui cara membuat pemimpin NU ragu-ragu akan kekuatannya sendiri.”
Semangat baru NU Kota Bogor harus dijaga, landasan perjuangan telah diletakkan, modalitas telah dibangun oleh para pengurus sebelumnya, maka cita-cita dan rencana program NU yang akan datang harus mampu menaikkan NU Kota Bogor dalam level yang tinggi. Dalam arti menaikkan bergaining posisi NU disemua lini agar sebagai kategori PCNU A dapat terwujud dan terwujud.
Memulainya Sulit, Tapi Hasil Melejit
Beberapa program dan kegiatan diera baru ini, setidaknya dapat disusun melalui beberapa tahapan, yaitu tahapan perencanaan yang tepat, tahapan eksekusi rencana, pengawasan pelaksanaaan rencana, evaluasi dan tindak lanjut. Kesemuanya harus dilaksanakan secara disiplin, sebab orang NU harus menjalankan sebuah ayat tentang disiplin yaitu dalam Surat An-Nisa ayat 59, “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu”.
Lalu bagaimana menyusunnya itu semua? Mari dimulai dengan pembentukan pengurus yang inklusif, menginventarisasi problematika/masalah yang dihadapi baik internal maupun eksternal, menginventarisasi modalitas dan potensi/kekuatan sekaligus kelemahan yang dimiliki, menentukan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek, dan tentukan skala prioritas yang rasional dalam menjalankan pembangunan selama masa khidmat atau sering disebut dengan prioritasisasi.
Bahan-bahan evaluasi dalam Konfercab kemarin dapat menjadi catatan penting, rekomendasi yang dihasilkan menjadi "guiden" dalam penyusunan rancangan program kerja. Potret-potret tersebut menjadi indah jika disusun dan dirangkai oleh pemimpin yang tepat.
Situasi dan kondisi masyarakat Kota Bogor sebagai sasaran kerja tingkat tapat NU Kota Bogor harus juga tidak luput dari pengamatan pengurus, terutama anggota NU. Disinilah dua ilmu yang diterapkan oleh pengurus yaitu: 1) Ilmu antropologi dan analisis sosial (ansos); dan 2) Ilmu yang diperoleh dari kaderisasi yaitu Rihlah dan 9 perintah kader.
Kompleksitas masyarakat dan anggota, merupakan tantangan bagi pengurus. Lalu bagaimana pengurus sendiri memiliki energi/baterai yang full charge untuk membangun mimpi tersebut sekaligus menjaga semangat dalam menerapkan disiplin ilmu dan juga mengejawantahkan pesan-pesan muasis NU tetap dalam aturan main? ada sesepuh pergerakan mengatakan memulia itu memang sulit, tapi jika dilakukan akan menghasilkan hasil yang melejit.
Mari bermuhasabah melalui dzikir ilallah agar baterai terjaga, berfikir rasional agar akal bekerja normal dalam petunjuk Allah SWT, serta beramal shaleh dalam tali jagat NU untuk peradaban yang mulia.
Selamat berjuang ajengan dan muharik NU Kota Bogor. Selamat atas terpilihnya KH. Muhtadin sebagai Rois Syuriah dan Haji Edi Nurochman sebagai Ketua Tanfidz PCNU Kota Bogor masa khidmat 2025-2029. Tiga puluh hari bekerja menyusun kabinet, kemudian berjuang bersama-sama menentukan masa depan NU yang lebih baik.
Doa kami mengutip doa Hadratusy Syaikh KH. M. Hasyim Asy'ari "Ya Allah, bangunkanlah hati para ulama dan umat Islam dari kelalaian yang dalam dan berkepanjangan dan tuntunlah mereka ke jalan petunjukMu. Ya Allah, yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, hidupkanlah Jam’iyah kami Jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU) dengan kehidupan thoyyibah (kehidupan yang baik sesuai kehendakMu) hingga hari Kiamat dengan berkah ayat:
فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً (النحل: ٩٧)، فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِيْ إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ (ابراهيم: ٣٧)1
(Maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (Qur’an Surat An-Nahl:97).
Maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur (Qur’an Surat Ibrahim: 37).
Dan karuniakanlah mereka rizqi (berupa) kekuatan yang mengalahkan kebathilan, kedzaliman, ketidaksenonohan dan keburukan agar mereka bertaqwa“.
Faridh Almuhayat Uhib H., S.Hut., M.Si (Wakil Ketua Tanfidziah MWCNU Bogor Utara/Ketua Yayasan Almaarif Aswaja Annahdhal Indonesia)
Terpopuler
1
Presiden Prabowo Dijadwalkan Lepas Keberangkatan Kloter Pertama Haji pada 2 Mei 2025
2
Jelang Konfercab PCNU Kabupaten Bogor, KH Abdullah Nawawi Mdz Ingatkan Pentingnya Menjaga Adab dan Ukhuwah
3
Asrama Haji Indramayu Siap Sambut Pemberangkatan Kloter Pertama Jamaah Haji 2025
4
Innalillahi, Rais Syuriah PCNU Bandung Barat KH Maulana ZA Meninggal Dunia di Usia 77 Tahun
5
Halal Bihalal dan Ngaji Ke-NU-an, Cara IRMA Se-Kelurahan Curug Teguhkan Komitmen Kebangsaan dan Keumatan
6
Gelar Rapat di Joglo Abah Resto Jadi Cara MWCNU Karangpawitan Hangatkan Suasana Sesama Pengurus
Terkini
Lihat Semua