• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Opini

KOLOM GUS ISHOM

Dapat Izin Berlebaran Setelah Menelepon Allah

Dapat Izin Berlebaran Setelah Menelepon Allah
(Ilustrasi: NU Online).
(Ilustrasi: NU Online).

Salah seorang jamaah pengajian Subuh pagi ini ada yang bertanya tentang adanya video orang Gunung Kidul yang mengaku menelpon Allah, lalu ia dapat jawaban dari Allah, bahwa Idul Fitri hari Jum'at kemarin, tanggal 5 April 2024. Bagaimana Pak Kiai pengakuan itu menurut ajaran Islam? 


Jawabannya sebagai berikut: bahwa, pengakuannya itu batil. Kita maklumi itu pasti hanyalah ilusi dan dusta, sehingga hukumnya haram memercayai dan mengikutinya. Artinya,  tidak dibenarkan mengikutinya terkait berlebaran bersamaan dengan jamaah Masjid Aoliya Gunung Kidul yang sudah berhari Raya Idul Fitri pada hari Jum'at tanggal 5 April 2024,  karena pasti belum tanggal 1 Syawwal 1445 H, selisihnya saja tidak wajar, terpaut hingga 5 hari.


Apalagi belum ada seorangpun yang melakukan rukyatul hilal  untuk menentukan awal Syawwal tahun ini, karena hilal pasti belum bisa dilihat dan tidak ada satupun hasil hisab yang berkesimpulan bahwa 1 Syawwal 1445 H bertepatan dengan tanggal 5 April 2024. Jadi, untuk berhari raya Idul Fitri di Indonesia umat Islam perlu menunggu hasil rukyatul hilal dan sidang itsbat oleh Kementerian Agama RI.  


Orang yang mengaku telah menelpon Allah itu dan jika benar ada jamaah Masjid Aoliya Gunung Kidul yang mengikutinya dan sudah berlebaran pada hari Jum'at tanggal 5 April 2024, maka mereka wajib mengganti (meng-qadla') puasanya sejumlah hari yang mereka tinggalkan, terhitung sejak mereka berlebaran hingga berakhirnya tanggal bulan Ramadhan tahun ini, sesuai hasil sidang itsbat oleh Kementerian Agama RI tersebut.


Orang itu atau siapa saja mustahil bisa menelepon Allah, karena Allah itu Maha Suci dan Maha Tinggi, bersih dari semua sifat-sifat para makhluk (yang diciptakan)-Nya. 


Orang yang bisa menelpon Allah itu pasti berdusta dan hanya berkhayal, karena bisa bicara dengan Allah berarti ia mengklaim dirinya sebagai seorang Nabi. Ini hal mustahil dan tidak boleh dipercayai karena bertentangan dengan firman yang tercantum dalam QS. al-Syura ayat 51.


وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ ٱللَّهُ إِلَّا وَحْيًا أَوْ مِن وَرَآئِ حِجَابٍ أَوْ يُرْسِلَ رَسُولًا فَيُوحِىَ بِإِذْنِهِۦ مَا يَشَآءُ ۚ إِنَّهُۥ عَلِىٌّ حَكِيمٌ


"Dan tidaklah patut bagi seorang manusia bahwa Allah akan berbicara kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan mengutus utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana."


Saya tidak tahu apa merk HP yang bisa dipakai untuk menelpon Allah. Ya, betapa berjaraknya antara Islam sebagai ajaran kebenaran dengan para pemeluknya yang aneh-aneh.


KH Ahmad Ishomuddin, Rais Syuriyah PBNU masa khidmah 2010-2015 dan 2015-2021


Opini Terbaru