• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Obituari

Selamat Jalan Kang Budi Syahbudin

Selamat Jalan Kang Budi Syahbudin
Selamat Jalan Kang Budi Syahbudin
Selamat Jalan Kang Budi Syahbudin

Masjid Asyura Cipari, masjid keluarga Kang Budi. Kakeknya Kiai Yusuf Tauziri, tokoh yang menolak DI/TII pimpinan Kartosuwiryo, meskipun awalnya berteman. Pesantren Cipari, menyertai keberadaan masjid yang kokoh.


Tertarik dengan nilai histori Kiai Yusut Tauziri yang mendalam, terutama kokohnya nilai identitas dan pembawa perubahan dalam pandangan hidup lingkungannya, peneliti asal Jepang Hiroko Horikoshi tertarik melakukan penelitian untuk disertasi doktoralnya. Penelitian panjangnya, diterbitkan dalam bentuk buku berjudul "Kyai dan Perubahan Sosial" diterbitkan tahun 1987 oleh P3M. Gus Dur, turut memberikan kata pengantarnya.


Kang Budi kecil ada saat penelitian itu berlangsung pada September 1972 sampai Agustus 1973. Memanggilnya dengan sebutan Oshi. Orangnya baik, ramah dan sering bergaul dengan warga.


Masjid yang dibangun tahun 1936, bergaya bangunan Art Deco yang tenang, atap mendatar, bergaris lurus dan artistik. Mirip bangunan yang beberapa didesain C.P. Wolff Shoemaker di beberapa daerah, termasuk di Bandung, seperti Gedung Merdeka, Gedung PLN Cikapundung, Mesjid Cipaganti, Vila Isola Kampus UPI, Gereja Katerdal, dan lain-lain.


Saya komunikasi dengan Kang Budi terkait penelitian itu, menceritakan saat dirinya masih kecil. Dibesarkan dari keluarga Pesantren Cipari, Garut. Dilanjutkan kuliah di IAIN Bandung. Dan berlabuh di PMII Bandung.


Jejaknya dilanjutkan di Jakarta, menjadi pengayom berbagai generasi, khususnya di PMII. Hampir semua generasi mengenalnya dengan dekat. Jika Soekarno sebagai "Penyambung Lidah Rakyat," seperti buku yang dituliskan Cindy Adams di tahun 1965, maka Kang Budi sebagai "Penyambung Lidah Kader."


Bahkan, ada satu cerita, hampir di setiap GWA PMII Koorcab (propinsi) nama Kang Budi ada. Herannya, semua orang bisa menerimanya. Saat meninggal pun, yang mensolatkan berjejal, mulai di Tulungagung bersamaan dengan Muspimnas PMII dan di PBNU Jakarta.


Selamat jalan Kang Budi Syahbudin, Budi Syahbudin gayamu mirip gaya Art Deco mesjid rumahmu, tenang, datar, lurus, artistik. Tidak perlu Saya menceritakan kebaikanmu Kang, terlalu banyak. Insya Allah semua merasakannya.


Semoga husnul khotimah. Al-Fâtihah.


H Zaini Shofari, Ketua Mabinda PKC PMII Jawa Barat


Obituari Terbaru