• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Obituari

Innalillahi, Tokoh Lakpesdam Kiai Nasihin Wafat

Innalillahi, Tokoh Lakpesdam Kiai Nasihin Wafat
M. Nashihin Hasan, Ketua Lakpesdam 2004-2010 (Foto: Istimewa)
M. Nashihin Hasan, Ketua Lakpesdam 2004-2010 (Foto: Istimewa)

Jakarta, NU Online Jabar 

Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang ke rahmatullah Ayah kami, Bapak M. Nashihin Hasan di ICU RS Pelni pada Rabu (12/1) di jam 22.19 WIB.


5 tahun saya di PP Lakpesdam, di bawah kepemimpinan beliau. Senior yang baik, berwawasan luas tapi juga sudi mendengarkan anak-anak muda yang baru belajar seperti saya. Dan kalau datang ke rumahnya semua makan enak dikeluarkan.


"Mas, temani saya pulang.." kata Pak Nasihin suatu hari.


"Kan njenengan sudah sama supir, Pak?" kata saya, pura-pura tidak mau.


"Tapi saya pengen ditemani sampean.." balasnya.


Lalu naiklah saya di mobil BMW tuanya dan karena belum pernah naik BMW, saya menikmati sekali interiror mobil, yang walaupun sduah tua, tapi tetep berwibawa.


Dalam obrolan di mobil, dari Tebet ke Kebonjeruk, Pak Nasihin mendongeng, dari Gus Dur hingga MM Billah, dari Pak Hasyim Muzadi hingga Pak Masdar. 


Ketika ngobrol, beliau adalah orang yg gak pernah lupa melontarkan kalimat ini, "Anak muda sekarang itu pintar-pintar. Saya sangat kagum."


Saya tidak menemani Pak Nasihin pulang hingga ke rumahnya. Saya diminta turun tak lama setelah keluar pintu tol Kebonjeruk. Yang mengejutkanku lagi, beliau kasihkan ke saya amplop yg di dalamnya masih ada kwitansi Lakpeadamnya berwarna kuning. Isinya 700an ribu. Ini amplop transportasi rapat.  Saya yang uang di ATM cuma 300 ngucapin tahmid gak berhenti-berhenti.


Semingguan kemudian kami ketemu lagi, di acara pembukaan ICIS di hotel Borobudur, mungkin tahun 2008. Saya menyalaminya. "Sampean batiknya bagus sekali," kata Pak Nasihin yang mengenakan jas lengkap dengan dasinya.


"Ini batik Danarhadi (sebrangnya kantor Lakpesdam) 450 rb. Duitnya njenengan yang dikasihkan ke saya," kataku. Kami tertawa terbahak-bahak. Pak Nasihin kalau tertawa yang keras sekali.


Selamat jalan Pak.. saya mengenangmu dengan sangat baik. Alfatihah..


Penulis: Hamzah Sahal 


Obituari Terbaru