• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Ngalogat

Siapakah Karl von Smith?

Siapakah Karl von Smith?
Kitab Al'Allamah Muhammad Hasyim Asy'ari Libinati Istiqlali Indonesia, Penulis: Muhammad Asad Syihab
Kitab Al'Allamah Muhammad Hasyim Asy'ari Libinati Istiqlali Indonesia, Penulis: Muhammad Asad Syihab

Oleh: Ade Opa Mustofa

Karl Von Smith lahir di kota Hannover, Jerman pada tahun 1902. Beliau menamatkan sekolah dasar di Jerman, kemudian orang tuanya pindah ke Belanda untuk tujuan usaha dan menetap di Kota Delf, Belanda. Di Belanda, Karl Von Smith masuk kuliah jurusan teknik di Universitas Leiden. Pada tahun 1925 beliau lulus dengan predikat Cumlaude.

Sepeninggal orang tua nya, beliau bekerja di Kementerian Dalam Negeri Belanda, lalu bekerja di perusahaan Kontruksi Belanda yang terkenal dengan nama perusahaan Nedam.

Kemudian pada tahun 1929, perusahaan Nedam mengutus beliau ke Indonesia untuk memimpin perusahaan tersebut. Lalu beliau menetap di beberapa daerah dan terakhir beliau menetap di kota Surabaya, Jawa Timur.

Adapun penyebab beliau mengenal Hadratusyeikh Hasyim Asy'ari adalah, ketika para pekerja di perusahaan Nedam di Indonesia yang rata-rata beragama Islam meminta kepada perusahaan untuk diberikan istirahat pada waktu Dzuhur untuk melaksanakan wudhu dan solat. Namun ketika ditanya alasannya, hal itu tidak membuat Karl Von Smith mengerti. Maka ada orang yang menyarankan beliau untuk menemui Hadratusyeikh Hasyim Asy'ari untuk meminta penjelasan tentang kewajiban-kewajiban keagamaan dalam Islam, peristiwa itu terjadi pada tahun 1931.

Peristiwa itulah yang menyebabkan beliau kenal denga Hadratusyeikh Hasyim Asy'ari dan sampai beliau mendapatkan Taufiq dan hidayah memeluk Islam.

Karl Von Smith menetap di Indonesia sampai pecahnya perang dunia kedua. Dan ketika terjadi perang kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Karl Von Smith berada di pihak Indonesia. Sebagai umat Islam beliau banyak sekali membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia baik dengan perbuatannya maupun dengan hartanya.

Ketika pemerintah Hindia-Belanda mengetahui hal itu, maka maka Karl Von Smith dianggap sebagai penghianat. Dan pemerintah Hindia-Belanda mengumumkan barang siapa yang dapat menangkapnya baik dalam keadaan hidup maupun mati maka akan diberi hadiah 1000 Dolar.

Setelah Negara Indonesia mencapai kemerdekaan nya maka Karl Von Smith dan keluarganya pindah ke Jerman dan menetap di Kota Hamburg, Jerman Barat. Beliau memenuhi janjinya akan melakukan dakwah Islam di Jerman.

Penulis merupakan salah seorang Kiai Muda Asal Jampang Kabupaten Sukabumi


Ngalogat Terbaru