Gus Hasan Kisahkan Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad SAW (3)
Bandung, NU Jabar Online
Dibalik peristiwa yang dialami oleh Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq dalam membersamai kanjeng Nabi Muhammad SAW selama hidupnya, beliau mendapatkan doa yang tidak pernah ditolak oleh Allah SWT. Doa tersebut keluar dari lisan Nabi Muhammad SAW untuk menjadi penduduk satu kampung dengannya, yaitu di kampung Syurga.
"Dan ternyata ini yang dicontohkan oleh Mbah Hasyim, ternyata ini yang dicontohkan oleh muassis Jam'iyah Nahdlatul Ulama, sebelum beliau wafat, beliau sudah menyampaikan siapa sajalah yang loyal mengurus NU, beliau tidak jadi pengurus NU yang disebutkan, loyal ngurus NU, saya aku jadi murid saya. Ini bentuk sebagai timbal balik loyalitas," ungkap Gus Hasan.
Namun, tidak hanya sampai disitu. Hadlratusyeikh Hasyim Asy'ari pun juga mendoakan bersama dengan keluarganya wafat dalam keadaan husnul khatimah.
"Artinya apa? Mbah Hasyim mengambil nilai pelajaran, bahwa loyalitas itu bisa akan berdampak terhadap pribadi kita dan orang-orang yang ada dilingkungan dekat kita," lanjutnya.
Gus Hasan menuturkan, pelajaran ini bisa diambil oleh kita. Bangun loyalitas ketika kita menjadi pengurus dilevel apapun, sebagai apapun, dengan loyalitas yang baik.
"Ingat, penilaian Allah SWT kepada kita, ketika kita sudah berkhidmah tidak pernah akan salah. Belum tentu yang jadi ketua itu yang terbaik. Belum tentu, yang jabatannya yang paling tinggi itu yang top. Bisa jadi orang-orang yang menempati posisi tertentu tidak begitu penting lah kira-kira, tapi melaksanakan dengan ikhlas dan lillah, itulah yang insya Allah akan melahirkan keridhoan Allah SWT.," ujarnya.
Lalu, ia mengutip perkataan sayyidina Ali:
لا تحتقر خيرا وان كان قليلا لعلى فيه رضا الله
"Jangan kau remehkan perbuatan yang baik, meskipun itu remeh, kecil, mungkin dari situlah lahir, datang ridhonya Allah SWT.," pungkas Gus Hasan.
Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
