• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 20 April 2024

Ngalogat

Manajemen Hidup Umur 40 Tahun

Manajemen Hidup Umur 40 Tahun
Manajemen Hidup Umur 40 Tahun.
Manajemen Hidup Umur 40 Tahun.

Dalam kehidupan, pada makhluk apapun yang berkembang, proses yang disertai dengan pertumbuhan berat, besar, dan tinggi pada makhluk hidup disebut sebagai pertumbuhan. Semua makhluk hidup tanpa terkecuali pasti akan mengalami pertumbuhan. Misalnya pohon yang bertambah tinggi, hewan yang bertambah besar, begitu juga dengan pertumbuhan manusia yang bertambah besar dan tinggi.


Secara garis besar, pertumbuhan manusia dimulai dari saat masih berada di dalam kandungan ibu hingga tumbuh besar atau dewasa dan akhirnya menua. Menurut informasi yang berhasil dihimpun, ada delapan tahapan dalam proses pertumbuhan manusia. Ada tahap pertumbuhan sebelum lahir, tahap pertumbuhan bayi, tahap pertumbuhan anak-anak awal, tahap pertumbuhan anak-anak lanjutan (tengah sampai akhir), tahap pertumbuhan remaja, tahap pertumbuhan dewasa awal, tahap dewasa pertengahan, dan tahap dewasa akhir.


Usia 40 sampai 60 masuk kategori masa atau tahap dewasa tengah. Tahap ini menjadi fase awal manusia mulai menua. Pertumbuhan tidak lagi terjadi, justru fungsinya cenderung melemah seiring dengan asupan dan gaya hidup yang dianutnya. Contohnya, jika terbiasa merokok, akan berpengaruh pada kesehatan paru-paru.


Tanda-tanda penuaan akan mulai terlihat seperti keriput dan uban. Usia 40 juga disebut sebagai usia yang istimewa, karena disebutkan dalam QS Al-Ahqof ayat 15


الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا ۖ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۖ وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا ۚ حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ ‎﴿١٥﴾‏


"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".


Jika kita melihat secara mendalam apa yang terkandung dalam QS. Al-Ahqof [46]: 15), ada usia manusia yang secara eksplisit disebutkan terkait dengan perkembangan kedewasaaan seseorang, usia itu adalah 40 tahun. Tak perlu kita otak-atik keramatnya angka 40, cukup kita merenungkan maknanya ketika Allah berfirman tentang usia 40 tahun dalam surat Al-Ahqof ayat 15.


Menurut ayat di atas, ketika kita menapaki usia 40 tahun,maka ada beberapa hal yang harus kita fokuskan sebagai way of life. Dari ayat di atas, kita bisa simpulkan beberapa wasiat yang bisa kita ambil yakni sebagai berikut:


1. Bersyukur kepada Allah SWT.


Misalnya sebagai contoh sederhana, dengan menerima apa saja yang dianugerahkan oleh Allah kepada kehidupan kita. Dengan tidak mengeluh atas segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita, baik itu rasa senang maupun kesulitan.


2. Bersyukur kepada kedua orang tua.


Di beberapa Ayat, Allah menjelaskan tentang agungnya hak kedua orang tua. Di mana Allah mewasiatkan kepada kita secara khusus untuk berbakti dan berterima kasih kepada kedua orang tua. Perintah Allah untuk berterima kasih kepada kedua oran tua tidak hanya melalui ayat di atas, tetapi juga kita bisa menemukan wasiat sejenis di QS. Luqman ayat 14.


3. Beramal Shaleh.


Ayat ini bisa kita simpulkan bahwa kita juga dianjurkan untuk memperbanyak amal shaleh atau perbuatan baik. perbuatan baik ialah melakukan semua perbuatan yang baik yang kitab isa sesuai dengan perintah agama.


4. Mendidik anak sesuai ajaran-Nya.


Anak merupakan penerus kehidupan bagi kedua orang tuanya, cita-cita atau perbuatan yang tidak dapat dilakukan semasa hidupnya diharapkan dapat dilanjutkan oleh anaknya. Oleh karena itu, anak juga merupakan harapan orang tuanya, bukan saja harapan sewaktu ia masih hidup, tetapi juga harapan setelah meninggal dunia. Dalam hadis Rasulullah saw, diterangkan bahwa di antara amal yang tidak akan putus pahalanya diterima oleh manusia sekalipun ia telah meninggal dunia ialah doa dari anak-anaknya yang saleh yang selalu ditujukan untuk orang tuanya.


5. Bertaubat.


Pada akhir tafsir surah Al Ahqof ayat 15 tersebut menjelaskan tentang panduan bagi orang yang sudah berusia 40 tahun untuk memperbarui taubat dan berserah diri kepada Allah SWT.


Selain itu, angka 40 tahun juga muncul dalam hadis Rasulullah SAW yang dikutip oleh Imam Al-Ghazali. Manusia dengan usia 40 tahun dinilai memiliki kematangan mengolah data dan mendayagunakan akal. Oleh karenanya, jalan hidup seseorang hingga akhirnya dapat dilihat setelah usia 40 tahun.


Jika ada orang sudah berumur 40 tahun atau lebih, namun dia belum terbetik hatinya untuk menekuni ibadah lebih mendalam dan lebih fokus, bahkan lalu menjauhi dari ajaran agama, maka bisa jadi itu pertanda su'ul khotimah. Naudzu billah.


Agar kita terhindar dari itu, maka sebaiknya kita berkaca dan menerangi diri dengan Nur Allah swt yaitu kalam Nya, Al Qur'an dan segala keilmuan yg bermuara ke sana. Wallahu 'alam bisshowab.


Penulis: KH Tubagus Ahmad Rifqi Chowas (PP Darussalam Buntet Pesantren) Intisari Nasehat beliau yang disampaikan pada 15 September 2022 dan Digubah seperlunya oleh Umar.


Ngalogat Terbaru