Sumedang, NU Online Jabar
Ketua Kaderisasi Nasional Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Fachrurizal menjadi salah seorang narasumber pada kegiatan upgrading dan rapat kerja daerah (Rakerda) Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Barat yang bertempat di Kabupaten Sumedang Minggu (225/9). Dalam kesempatan tersebut, ia menjelaskan bahwa PMII merupakan ruang pelatihan bagi kader untuk melatih dimensi keterdidikan dan keterpimpinan diri sebagai persiapan untuk perjuangan kolektif organisasi.
Ia menyebutkan setidaknya ada tiga dimensi yang ada dalam tubuh PMII, yakni Pengkaderan (ideologisasi), Pengorganisasian, dan Pergerakan.
“Maka, Human Resources Manajemen and Development nya harus dipahami betul bahwa pengurus PKC seluruhnya adalah pemimpin di sektornya masing-masing yang kebetulan saat ini simbol kepemimpinannya ada di Sahabat Aprilia Eka Dani selaku Ketua PKC PMII Jawa Barat,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Fras tersebut juga menjelaskan, selain itu pengurus juga mutlak harus memiliki good attitude, menjadi Individu yang mapan dengan kualitas Individualitasnya yang tidak individualistik, serta memiliki keterikatan dalam perjuangan kolektif organisasi (tidak saling mengandalkan). Terakhir, menjemput kesempatan masa depan melalui upgrading kapasitas diri diranah akademik (S2) serta memiliki orientasi profesi.
“Tentu, setiap individu pengurus harus mengemban bertugas dan tanggungjawabnya, terlibat aktif serta positif dalam mengurusi kepentingan PMII di Jawa Barat, bukan hanya mengurusi urusan PC asalnya saja,” tegasnya yang juga pernah menjabat sebagai Ketua PKC PMII Jawa Barat periode sebelumnya.
Ia berharap, kedepan PMII mampu terus menjadi organisasi mahasiswa yang disegani melalui berbagai peran positif di hadapan berbagai entitas yang ada di Jawa Barat.
Sementara itu, Mukhtarom selaku Mabinda PMII Jawa Barat menceritakan saat dirinya berproses di PMII, dimana tidak sedikit kader PMII berorientasi ke partai politik. Ia menilai, hal tersebut terjadi akibat kondisi dan situasinya dibenturkan dengan hal seperti itu.
“Sebab, jika semua orientasinya ke politik, semua jadi terbatas. Sementara kesadaran berorientasi ke hal yang lain masih minim. Makanya, baik anggota kader ataupun alumni harus bisa jaga independensi PMII,”
Ia juga berharap, kedepan fokus pengurus bukan hanya di program formal saja, tapi juga harus dikembangkan kepada pengembangan wawasan yang lain seperti wirausaha, dan membuat program yang bisa disinergikan dengan pemerintah. “Kita bangun jejaring bersama untuk membangun PMII di Jawa Barat,” tandasnya.
Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
