Kabupaten Cirebon

Kadensus 99 Banser Dukung KH Abbas Abdul Jamil Buntet sebagai Pahlawan Nasional

Sabtu, 31 Mei 2025 | 13:32 WIB

Kadensus 99 Banser Dukung KH Abbas Abdul Jamil Buntet sebagai Pahlawan Nasional

Kepala Detasemen Khusus (Densus) 99 Banser, Ahmad Bintang Irianto. (Foto:: NU Online Jabar)

Cirebon, NU Online Jabar
Kepala Detasemen Khusus (Densus) 99 Banser, Ahmad Bintang Irianto, menyatakan dukungannya terhadap pengusulan KH Abbas Abdul Jamil sebagai Pahlawan Nasional. Pernyataan tersebut ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Istighosah dan Shalawat Burdah di GOR Mbah Muqoyyim, Buntet Pesantren, Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (29/5/2025) malam.

 

“Mendukung Kiai Abbas menjadi Pahlawan Nasional karena sejarah Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November tidak lepas dari peranannya. Beliau merupakan sosok yang ditunggu untuk memimpin perang besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.

 

Ia menegaskan bahwa pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional merupakan hal yang patut, mengingat kiprahnya dalam perjuangan kemerdekaan maupun pengabdiannya di bidang pendidikan dan sosial.

 

“Sebagai seorang santri, saya berharap pemerintah dapat menempatkan sosok Kiai Abbas dalam posisi yang selayaknya, yaitu sebagai Pahlawan Nasional,” tambahnya.

 

Pada kesempatan yang sama, KH Mustahdi Abdullah Abbas, cucu dari KH Abbas, mengisahkan bahwa kakeknya bukan hanya berperan dalam medan perang, tetapi juga hadir dalam kehidupan masyarakat.

 

“Beliau bersama rakyat, mengedukasi masyarakat, bahkan turut menyediakan makanan dengan membuka dapur umum. Beliau membaur dan menjadi bagian dari masyarakat,” ungkapnya.

 

KH Mustahdi menyampaikan bahwa meskipun Kiai Abbas tidak menginginkan atau mengharapkan gelar tersebut, pengusulannya penting sebagai upaya merawat semangat kepahlawanan dan kebangsaan.

 

“Bagi beliau, gelar pahlawan itu tidak penting. Namun, bagi kami—anak cucu, murid, dan santri—pengakuan tersebut penting karena menumbuhkan spirit kepahlawanan dan kebangsaan,” ujarnya.

 

Ia meyakini bahwa KH Abbas adalah sosok yang tulus dalam pengabdiannya. Meski tidak menginginkan gelar tersebut, ia menyadari bahwa Kiai Abbas bukan hanya milik keluarga, tetapi juga milik masyarakat Indonesia, khususnya warga Cirebon.

 

“Mudah-mudahan guru kita, ulama kita, kiai kita, Mbah kita, dapat diusulkan dan diterima sebagai Pahlawan Nasional,” pungkasnya.

 

Kegiatan istighosah ini dipimpin oleh KH Ahmad Haris Nasiruddin Zahid, sedangkan pembacaan Shalawat Burdah dipimpin KH Ahmad Rifqi Chowas. Acara diikuti oleh masyayikh, santri, alumni, dan masyarakat Buntet Pesantren.

 

Hadir pula Dewan Sepuh Buntet Pesantren, KH Hasanuddin Kriyani dan KH Amiruddin Abkari; Pelaksana Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren, KH Aris Ni’matullah beserta jajaran; serta alumni sepuh KH Ushfuri Anshori dan KH Ihsan Aziz. Turut hadir pula Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015–2021, Helmi Faishal Zaini.

 

Pewarta: Syakir NF