Kemarilah berteduh
Jalanmu masih jauh
kau telah lelah berlari
Duduk sebentar dan bersandar
Tak ada manusia yang sempurna
Aku tahu kau bersedih
Aku tahu kau terluka
Singgahlah pundakmu terlalu berat
Kau pejalan yang tangguh
Walau sering hatimu mengaduh
Duniamu penuh cahaya
Senyumu seperti terbit matahari
Baca Juga
Mengantar Sore di Tanjung Perak 1928
Kemarilah,
Aku obati lukamu
Aku tenangkan langkahmu
Rindumu ada padaku
Aku, Tuhanmu
Aku, tempatmu berhenti
Berjalanlah kembali
Jika kau kembali lelah datanglah padaku
Nasihin
Buyan sukadana, Buleleng
06:41, 08/12/23
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua