Pangandaran

Mahasiswa KKN STITNU Al Farabi Dorong Desa Babakan Terapkan Bank Sampah dan Loseda

Kamis, 28 Agustus 2025 | 14:31 WIB

Mahasiswa KKN STITNU Al Farabi Dorong Desa Babakan Terapkan Bank Sampah dan Loseda

​​​​​​​Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) LITERA STITNU Al Farabi Pangandaran menginisiasi workshop inovasi pengelolaan sampah organik dan nonorganik di Posko KKN Bruno Kosan, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Rabu (20/8/2025). (Foto: NU Online Jabar)

Pangandaran, NU Online Jabar
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) LITERA STITNU Al Farabi Pangandaran menginisiasi workshop inovasi pengelolaan sampah organik dan nonorganik di Posko KKN Bruno Kosan, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Rabu (20/8/2025).

 

Kegiatan yang menggandeng Bank Sampah Induk (BSI) Sahate ini tidak hanya membahas teori, tetapi juga langsung mempraktikkan pengelolaan sampah yang aplikatif di tingkat rumah tangga.

 

Sebanyak 50 peserta hadir, terdiri dari perangkat desa, RT/RW, tokoh masyarakat, karang taruna, pelajar, dan ibu rumah tangga. Direktur BSI Sahate, Rian Hidayat, menjadi narasumber utama dengan membawa dua gagasan pokok: sistem bank sampah dan pengelolaan organik berbasis Loseda (Lodong Sisa Dapur).

 

“Sampahku tanggung jawabku, sampahmu tanggung jawabmu. Kesadaran pribadi adalah fondasi utama. Bank sampah memberi manfaat ekologis sekaligus ekonomis. Dengan sistem ini, masyarakat bukan membayar retribusi, tapi justru dibayar dari sampah yang ditabung,” kata Rian.

 

Ia juga memperkenalkan metode Loseda sebagai solusi sederhana pengolahan sampah organik rumah tangga. Dengan wadah lodong, sisa dapur dapat diurai menjadi kompos alami tanpa bau.

 

“Loseda mudah dipraktikkan di rumah. Selain ramah lingkungan, hasilnya bisa digunakan sebagai pupuk tanaman,” ujarnya.

 

Koordinator desa KKN, Dede Mulyana, menegaskan kegiatan ini berangkat dari masalah nyata di masyarakat.

 

“Kami ingin warga tidak hanya tahu konsep, tapi bisa langsung membiasakan diri memilah dan mengolah sampah,” katanya.

 

Antusiasme warga tercermin dari testimoni peserta. Salah seorang ketua RW menyebut pelatihan ini menjawab kebingungan mereka.

 

“Selama ini kami bingung harus bagaimana dengan sampah rumah tangga. Dengan pelatihan ini, kami jadi tahu cara memilah dan mengolahnya. Insyaallah kami siap mendukung pembentukan bank sampah di dusun kami,” ujarnya.

 

Dosen Pembimbing Lapangan KKN, Jenal Abidin, M.Pd., menilai kegiatan ini sebagai bentuk nyata integrasi ilmu dan pengabdian.

 

“Mahasiswa tidak hanya menjalankan kewajiban akademik, tapi juga hadir dengan solusi konkret yang menyentuh kebutuhan masyarakat. Bank sampah dan Loseda bukan hanya menjaga lingkungan, tetapi juga membentuk kemandirian warga,” katanya.

 

Workshop menghasilkan kesepakatan pembentukan tim penggerak yang akan disahkan melalui Surat Keputusan Kepala Desa Babakan, serta rencana pembentukan bank sampah baru di Dusun Kalapatiga. Mahasiswa KKN juga menyiapkan buku panduan praktis pengelolaan sampah untuk disebar ke seluruh dusun sebagai model inovasi lokal.

 

Efektivitas kegiatan ini terbukti secara akademis. Nilai rata-rata post-test peserta mencapai 95,52, naik dari 82,76 pada pre-test atau meningkat sekitar 15,4 persen.

 

Kasi Pelayanan Desa Babakan, Wahab, yang mewakili kepala desa, mengapresiasi inisiatif tersebut.

 

“Ini bukan sekadar kegiatan sementara, tapi investasi pengetahuan jangka panjang bagi warga,” ujarnya.

 

Menurut data Indeks Desa Membangun (IDM) 2024, Desa Babakan mencatat skor 0,958 dengan status Mandiri dan nilai IKL 1,0. Status ini menempatkan Babakan sebagai desa dengan ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi yang tinggi. Dengan adanya workshop ini, desa berpeluang tidak hanya mempertahankan status Mandiri, tetapi juga menjadi pionir desa hijau di Pangandaran.

 

BSI Sahate sendiri berdiri sejak 2019 sebagai bagian dari program CSR PT Pegadaian dan diresmikan Gubernur Jawa Barat saat itu, Ridwan Kamil. Sejak itu, lembaga ini aktif mendorong masyarakat Pangandaran menabung sampah sebagai aset ekonomi sekaligus instrumen pelestarian lingkungan.

 

Pewarta: Nur Aziz