M. Rizqy Fauzi
Penulis
Membaca buku ini telah memberi saya kenikmatan intelektual...Uraiannya amat detail dan ketat sekaligus indah. Dari situ saya menemukan gagasan-gagasan Platon yang menggairahkan sekaligus mencerahkan.
Pikiran-pikiran di dalamnya menghubungkan saya dengan khazanah tradisional klasik Islam, antara lain Husein Manshur al-Hallaj, Ibnu Arabi, Abu Hamid al-Ghazali, Ibnu Rushd (Averoes), Fariduddin Al-Atthar, Sa’di Syirazi, Jalal al-Din Rumi, Abdul Karim al-Jili, dan 'Ain al-Qudhah Al-Hamadani, untuk menyebut beberapa nama saja.
Baca Juga
Imam Syafi'i Seorang Filosof
Saya menduga kuat pikiran-pikiran Plotinus (w. 270 M)/Neoplatonisme, telah memengaruhi dan merasuk ke dalam pikiran dan jiwa para bijakbestari muslim besar ini, berkat pertemuan yang akrab antar peradaban dunia pada Abad Pertengahan dan keterbukaan pikiran dan jiwa mereka. Mereka adalah para bijakbestari yang namanya melegenda, terus hidup dan disebut-sebut di dunia muslim sepanjang masa.
Pikiran-pikiran mereka menjadi rujukan dalam kajian spiritualisme, esoterisme (tasawuf) sampai hari ini, meskipun kontroversial. Mereka hadir untuk mengembangkan pesan profetik:
لتخرج الناس من الظلمات الى النور
”Membebaskan manusia dari situasi dunia “gelap” menuju dunia “bercahaya”.
Tetapi Platon mengatakan ;
"Cahaya itu selalu menyakitkan bagi orang yang biasa hidup dalam kegelapan". (Platon: Alegori Goa).
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: Manfaatkan Sisa Umur dengan Melakukan Hal yang Bermanfaat
2
H Subhan Fahmi Sebut Kader Ansor Kudu Sagala Nyaho, Sagala Boga Tur Sagala Bisa
3
MDS Rijalul Ansor Kertasemaya: Belajar Syukur dari Nikmat Allah SWT
4
Hadiri Santunan Fatayat NU Kedokanbunder, Ayu Widiyana Apresiasi Kekompakan Kader Ranting
5
BUMDes Akan Dibawa ke Mana Setelah Ada Koperasi Merah Putih?
6
Wisata Religi IPNU-IPPNU Kedokanbunder: Ziarahi Makam Sunan Gunung Jati, Teladani Semangat Dakwah Wali Songo
Terkini
Lihat Semua