• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Hikmah

KOLOM BUYA HUSEIN

Neoplatonisme

Neoplatonisme
Neoplatonisme
Neoplatonisme

Membaca buku ini telah memberi saya kenikmatan intelektual...Uraiannya amat detail dan ketat sekaligus indah. Dari situ saya menemukan gagasan-gagasan Platon yang menggairahkan sekaligus mencerahkan.


Pikiran-pikiran di dalamnya menghubungkan saya dengan khazanah tradisional klasik Islam, antara lain Husein Manshur al-Hallaj, Ibnu Arabi, Abu Hamid al-Ghazali, Ibnu Rushd (Averoes), Fariduddin Al-Atthar, Sa’di Syirazi, Jalal al-Din Rumi, Abdul Karim al-Jili, dan 'Ain al-Qudhah Al-Hamadani, untuk menyebut beberapa nama saja.


Saya menduga kuat pikiran-pikiran Plotinus (w. 270 M)/Neoplatonisme, telah memengaruhi dan merasuk ke dalam pikiran dan jiwa para bijakbestari muslim besar ini, berkat pertemuan yang akrab antar peradaban dunia pada Abad Pertengahan dan keterbukaan pikiran dan jiwa mereka. Mereka adalah para bijakbestari yang namanya melegenda, terus hidup dan disebut-sebut di dunia muslim sepanjang masa.


Pikiran-pikiran mereka menjadi rujukan dalam kajian spiritualisme, esoterisme (tasawuf) sampai hari ini, meskipun kontroversial. Mereka hadir untuk mengembangkan pesan profetik:


لتخرج الناس من الظلمات الى النور


”Membebaskan manusia dari situasi dunia “gelap” menuju dunia “bercahaya”.


Tetapi Platon mengatakan ;


"Cahaya itu selalu menyakitkan bagi orang yang biasa hidup dalam kegelapan". (Platon: Alegori Goa).


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU


Hikmah Terbaru