Rubaiyyat Al-Khayyam Dalam Senandung Ummi Kultsum
Kamis, 12 Juni 2025 | 10:05 WIB
KH Husein Muhammad
Kolomnis
Dalam perjalanan pulang dari menghadiri resepsi pernikahan di sebuah kota, di dalam mobil, aku mendengar Umi Kultsum menyanyi puisi Omar al Khayyam yang liriknya indah dan menggetarkan “Rubaiyyat al Khayyam”.
Nyanyian ini membawaku ke masa lalu saat aku traveling dari Kairo menuju Iskandaria, sebuah kota klasik di tepi laut Mediterania, beberapa tahun lalu. Orang lain menyebutnya Alexandria, Sebuah kota kuno yang dibangun oleh Raja Alexander The Great tahun 331 SM. Di kota ini konon, Plotinus, pendiri filsafat Neo-Platonisme dilahirkan. Aku ingin ke sana lagi untuk melihat jejak para sufi besar dan legendaris seperti : Syekh Abu al Abbas al Mursi, Ibn Athaillah, Al Bushairi dan lain-lain.
Omar Al-Khayyam adalah seorang matematikawan, astronom dan filsuf. Lahir 18 Mei 1048 di Naisabur, Timur Laut Persia. Lebih dari seorang saintis, ia adalah penyair besar dan sufi. Kumpulan Puisinya yang terkenal Rubaiyyat.
Beberapa di antaranya:
لا تشغل البال بماضي الزمان
ولا بآتي العيش قبل الأوان
واغنم من الحاضر لذاته
فليس في طبع الليالي الأمان
Jangan sibuk melamun suntuk tentang masa silam yang pergi
Jangan pula sibuk berangan-angan esok hari akan hadir
Kerjakan saja apa yang bisa kau kerjakan hari ini
Dalam kegelapan tak kau temukan rasa aman.
غَدٌ بِظَهْرِ الغيب واليومُ لي
وكمْ يَخيبُ الظَنُ في المُقْبِلِ
ولَسْتُ بالغافل حتى أرى
جَمال دُنيايَ ولا أجتلي
Baca Juga
Menyembelih Keangkuhan
Esok hanyalah misteri,
Hari inilah milikku
Angan-angan akan masa depan
betapa acap membuat kecewa
Aku bukan orang yang lupa
Hingga aku bisa menatap indahnya duniaku.
يا عالم الأسرار علم اليقين..
يا كاشف الضر عن البائسين..
يا قابل الأعذار عدنا الى ظلك
فاقبل توبة التائبين
Duhai Yang Maha Tahu segala rahasia semesta
Duhai Yang Membebaskan segala luka mereka yang sengsara
Duhai Yang Menerima segala penyesalan
Izinkan aku berteduh di bawah Payung-Mu
Tolong sambut mereka yang menyesal
Yang mohon ampunan-Mu.
Konon puisi ini digubah Omar al Khayyam pada akhir hayat. Dia tobat. Ia dikenal sebagai seorang penyair besar, filsuf, sufi, astronom dan matematikawan termasyhur dari Persia (Iran).
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Jelang Konfercab Ke-3, Ketua Ranting NU Sidomulyo Sampaikan Harapan untuk NU Pangandaran
2
Khutbah Jumat Singkat: Hikmah Dibalik Pelaksanaan Ibadah Haji dan Kurban di Bulan Dzulhijjah
3
Perkuat Tata Kelola Organisasi, IPPNU Garut Gelar Pelatihan Administrasi Bersama Sekretaris Umum PP
4
Puncak Ibadah Haji Berakhir, Jamaah Mulai Dipulangkan ke Tanah Air pada 11 Juni 2025
5
Hari ke-42 Operasional Haji 2025, 235 Jamaah Dilaporkan Meninggal Dunia
6
PBNU Berencana Jadikan Indonesia Pusat Syariah Dunia
Terkini
Lihat Semua