Hikmah KOLOM NADIRSYAH HOSEN

Nama Apa yang Diajarkan kepada Nabi Adam?

Senin, 14 Oktober 2024 | 13:39 WIB

Nama Apa yang Diajarkan kepada Nabi Adam?

Nabi Adam AS. (IIustrasi: NU Online).

Ketika Allah hendak menciptakan Adam, malaikat protes karena sifat manusia yang senang membuat kerusakan dan menumpahkan darah. Tapi Allah membuktikan bahwa Dia mengajarkan Adam akan “asma” atau nama-nama semuanya. Lantas malaikat diminta menyebutkan nama-nama itu. Mereka gagal. Atas dasar keunggulan pengetahuan Adam terhadap malaikat itulah mereka disuruh bersujud di depan Adam. Semua patuh kecuali iblis (QS 2: 30-35).


Pertanyaannya: apa nama yang diajarkan Allah kepada Nabi Adam?


Mayoritas mufassir mengatakan Adam diajarkan nama segala sesuatu (benda, makhluk dll). Ada yg bilang diajarkan nama-nama Malaikat. Ada lagi yang bilang diajarkan nama keturunan Adam. Begitu pendapat yang dirangkum oleh Tafsir al-Mawardi.


Kita mendapati kemusykilan dengan penfasiran di atas: bagaimana mungkin Adam bisa tahu nama benda, makhluk yang diciptakan saja belum? Lagipula nama, sifat dan fungsi segala sesuatu itu bisa berubah dan dinamis sampai hari kiamat. Dan kenapa cuma tahu nama-nama saja kok membuat Adam jadi lebih istimewa dibanding malaikat sih? 


Saya lebih cenderung pada penafsiran sufistik yang ditawarkan Imam al-Qusyairi dalam tafsirnya: yang diajarkan itu adalah hakikat nama-nama Allah. Ini yang tidak diketahui malaikat, yang kerjanya cuma bertasbih dan bertahmid. 


Itu artinya, ilmu ma’rifatullah ini yang diajarkan Allah langsung kepada Adam. Di dalamnya ada nama-nama Allah baik yang tersebut maupun yang tersembunyi. Itu sebabnya malaikat diperintah bersujud kepada Adam yang mengetahui rahasia hakikat nama Allah, dan itu pula sebabnya Allah murka ketika iblis menolak bersujud kepada Adam. 


Iblis menyangka ini hanya soal Adam yang dicipta dari tanah. Bukan, ini soal nama-nama Allah yang sudah diketahui Adam. Maka dimuliakanlah anak cucu keturunan Adam yang juga mengetahui dan menjaga hakikat nama-nama Allah. Ada nama yang memang sudah masuk dan bertahta di hati. Itulah sujud cintaku, sayang.


KH Nadirsyah Hosen, Dosen di Melbourne Law School, the University of Melbourne Australia