Oleh: KH Husein Muhammad
Saya merenung-renung kata-kata Rumi, sang sufi penyair terbesar tersebut. Mengapa orang tak boleh menangisi kepergian seorang kekasih?. Siapapun dan dimanapun akan mengatakan bahwa perpisahan, kepergian dan lambaian tangan kekasih akan selalu seperti tak punya perasaan, menyakitkan dan menitipkan duka dan pilu untuk waktu yang mungkin panjang. Akan tetapi saya segera menemukan pelajaran dari banyak teks suci bahwa kematian bukanlah kematian. Ia adalah sekedar pindah atau meninggalkan satu tempat saja menuju ke tempat lain. Tubuh boleh hancur, tetapi ruh, tidak. Dari Tuhan kembali ke Tuhan.
Kata orang di dunia barat yang beriman : “Death is the gate of Life” (Kematian adalah pintu gerbang kehidupan). Ini mengingatkan kita pada kata-kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib, menantu, sahabat, dan pengganti Nabi yang ke 4 :
النَّاسُ نِيَامٌ فَإِذَا مَاتُوا اِنْتَبَهُوا".
“Manusia di dunia ini sejatinya sedang tidur. Manakala mati, mereka bangun.”
Dan saya begitu yakin, Gus Dur akan mengatakan sebagaimana kata-kata yang diucapkan sang martir rindu Tuhan, Husain Manshur al-Hallaj , menjelang kematiannya yang memilukan hati :
اِلهِى أَصْبَحْتُ فِى دَارِ الرَّغَائِبِ أنْظُرُ اِلَى الْعَجَائِبِ.
“O, Tuhanku, aku kini telah berada di Rumah Idaman. Aku melihat di sana, betapa banyak keindahan yang mengagumkan”.
Sebuah hadits menyebutkan
أعددت لعبادى الصالحين ما لا عين رأت ولا أذن سمعت ولا خطر على قلب بشر
“Aku telah siapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh, tempat di mat mata tak pernah melihat (keadaan seperti itu), telinga tak pernah mendengar (suara indah seperti itu), dan tak pernah terlintas di hati siapapun”
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
"(yaitu) pada hari di mana harta dan anak-anak tidak berguna. Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih."
Sumber: FB Husein Muhammad
Terpopuler
1
DPR RI Setujui Usulan Kemenag soal Tambahan Anggaran untuk BOS Madrasah dan Tunjangan Profesi Guru
2
Dikukuhkan Rais 'Aam PBNU, Inilah Susunan Struktur Idaroh Aliyah JATMAN 2025-2030
3
Ketika 14 Siswa Tak Diakui Negara: Kebijakan Tambah Rombel 50 Siswa Mengandung Bom Waktu
4
Pererat Ukhuwah, PCNU Kabupaten Bogor Gelar Istighotsah dan Silaturahmi Pendekar Pagar Nusa
5
Aklamasi, Nyai Hj Minyatul Ummah Terpilih Pimpin Fatayat NU Jawa Barat 2025–2030
6
Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Muslimat NU Pangandaran Gelar Pengajian dan Santunan
Terkini
Lihat Semua