Pada suatu hari Hasan berkunjung ke rumah Habib dan disuguhi dua potong roti gandum dan sedikit garam. Hasan sudah bersiap-sap untuk menyaNtap hidangan tersebut. NamuN, tiba-tiba seorang pengEmis datang ke rumah Habib. Habib pun menyerahkan kedua potong roti tersebut kepada si pengemis.
Melihat hal ini, Hasan terheran-terheran dengan apa yang baru saja ia saksikan. Ia pun berkata kepada Habib.
“Habib, engkau memang seorang yang budiman. Tetapi alangkah baiknya jika engkau memiliki sedikit pengetahuan. Engkau mengambil roti yang telah engkau suguhkan ke ujung hidung tamumu lalu memberikannya kepada orang lain. Seharusnya engkau memberikan kepada si pengemis itu sebagian dan sebagian lagi kepadaku.”
Habib diam, tidak memberikan jawaban apapun.
Kemudian, tidak lama seorang ajudan datang dengan membawa nampan yang berisi daging domba panggang, dan makanan yang manis-manis serta uang lima ratus dirham. Si ajudan kemudian menyerahkan nampan tersebut di hadapan Habib. Lalu Habib membagikan uang tersebut kepada orang-orang miskin dan menempatkan nampan di samping Hasan.
Ketika Hasan mengenyam daging panggang itu, Habib berkata kepadanya: “Guru, engkau adalah seorang manusia budiman, tetapi alangkah baiknya seandainya engkau memiliki sedikit keyakinan. Karena pengetahuan harus disertai dengan keyakinan.”
Kisah di atas dinukil dari terjemahan kitab Tadzkiratul Auliya karya Fariduddin Attar penyair sufi asal Persia.
Penerjemah: Kasyif Ghoiby
Terpopuler
1
Mengenal Lebih Dekat KH Aceng Abdul Mujib: Ulama Fauzan yang Kini Pimpin MUI Kabupaten Garut
2
MA Plus Al Hikam Gelar Talkshow Inspiratif Perjalanan Hafidz ke Panggung Dunia
3
Lestarikan Warisan Budaya, Kontes Ayam Pelung di Pesantren Fauzan Garut Diikuti 600 Peserta: Ada Jember hingga Madura
4
Ansor Jabar Jadikan Bisnis sebagai Core Gerakan, Dorong Pemberdayaan Ekonomi Kader
5
LPBINU Jawa Barat Dukung Program “Bakti Negeri” Trias Bakti Pasundan
6
Ketua PCNU Cirebon Siapkan 17 Hektare Lahan untuk Mendukung Program Tanam Satu Kali Panen Empat Kali
Terkini
Lihat Semua