Seorang peserta pengajian bertanya : siapakah guru atau dai sejati itu?
Para guru atau dai sejati dalam pandangan para ulama bijak bestari hadir untuk membagi cahaya pengetahuan kemanusiaan, bukan membodohi orang dan bukan pula untuk membesar-besarkan dirinya sendiri.
Baca Juga
Proporsional Dalam Berdalil
Cara mereka menyampaikan pengetahuan tidak dengan mengindoktrinasi dan tidak mengancam-ngancam, melainkan membimbing dan memberi jalan yang terbaik bagi mereka, memudahkan dan mengajak murid, mahasiswa dan para peserta pengajian, untuk berfikir. Jadi bersifat dialektis.
Para guru atau dai sejati hadir untuk kebahagiaan orang lain, bukan untuk kesenangan diri sendiri. Mereka bahkan rela menanggung luka demi cinta.
Atau dengan redaksi lain : Mereka bagai lilin yang menyala yang cahayanya menyebar di dalam ruang-ruang sekitarnya yang gelap, sementara dirinya rela jika terbakar (berkorban).
Baca Juga
Agama Menolak KekerasanÂ
Atau seperti kata Rumi : bagai pohon rindang dengan buah yang lebat dengan akar yang menghunjam jauh ke dalam. Mereka menaungi sekaligus memberi kepada orang lain, sedang dirinya tidak menikmati buah itu.
KH Huseiin Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Memahami Makna Hari Arafah, Hari Kedua Puncak Ibadah Haji
2
Khutbah Jumat Dzulhijjah: Makna Syukur dan Ketakwaan dalam Kurban
3
Dari Takbir hingga Shalat Ied, Berikut 7 Amalan Lengkap pada Hari Raya Idul Adha
4
Jelang Timnas Indonesia Hadapi China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Usung Optimisme Tinggi
5
Ketua PCNU Pangandaran Ajak Umat Maknai Idul Adha dengan Kepedulian Sosial
6
PCNU Kota Bogor Dukung Program Barak Militer Siswa, Asal Libatkan Ulama dan Nilai Keagamaan
Terkini
Lihat Semua