Agama Menolak Kekerasan 

Kemarin siang (13/06/2024), aku hadir dalam acara Workshop Pelibatan Tokoh Agama dan Organisasi Masyarakat Sipil, di Bogor. Tema: "Konsep Anak dalam Tafsir Hukum Islam dan UU Perlindungan Anak".  Peserta laki-laki dan Perempuan dari utusan sejumlah Propinsi dan Kabupaten, antara lain NTB, Jawa Barat (Cianjur), Lampung, DKI, Jember, dan lain-lain. Alhamdulillah. 

Sesudah presentasi dan dialog selama sekitar dua jam, aku menyampaikan Closing Statemen berikut : 

Islam dan semua agama serta seluruh pandangan kemanusiaan Universal, hadir dan tampil untuk membebaskan manusia dari penderitaan, penindasan dan kebodohan, di satu sisi, dan menegakkan keadilan, kesalingan membagi kasih dan menyebarkan pengetahuan di sisi yang lain.

الاديان كلها طرق للفضيلة والصلاح والوءام والعدل والرحمة والمحبة والسلام لا للفساد والجهل والظلم والافتراق والبغضاء والعنف وهذا هو الغرض من الاديان 

"Semua agama hadir untuk membimbing manusia ke jalan hidup utama, menciptakan kehidupan sosial yang baik, menjalin persaudaraan, mewujudkan keadilan, kasih sayang dan cinta bukan untuk menciptakan kerusakan, membodohi, permusuhan, saling membenci dan melakukan kekerasan. Ini adalah tujuan semua agama."

Visi ini dibangun di atas prinsip-prinsip kemanusiaan, terutama: Penghormatan atas Martabat Manusia, Kesetaraan, Keadilan dan Kemaslahatan.

Atas dasar itu maka pandangan apapun dan produk hukum dari manapun yang membenarkan kekerasan terhadap siapapun, dalam bentuk apapun adalah bertentangan dengan prinsip dan visi agama. Dan oleh karena itu harus diluruskan. 

KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU