• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Hikmah

Bisyr Al-Hafi Al Marwazi Al-Baghdadi (1): Brandalan yang Jadi Ulama Besar dan Sufi yang Menjomblo

Bisyr Al-Hafi Al Marwazi Al-Baghdadi (1): Brandalan yang Jadi Ulama Besar dan Sufi yang Menjomblo
(Ilustrasi: NUO)
(Ilustrasi: NUO)

Bisyr bin al-Harits bin Abd al-Rahman bin ‘Atha Abu Nashr al-Marwazi al-Baghdadi. Ia seorang Imam, al-Muhaddits (ahli hadits), al-Zahid (ugahari), sufi besar, dan Syeikh al-Islam. Lahir tahun 152 H. Ia belajar pada Imam Malik, Syuraik, Hammad bin Zaid, Ibrahim bin Sa’d, Fudhail bin Iyadh, Ibn al-Mubarak dan Abd al-Rahman bin Zaid bin Aslam dan sejumlah ulama besar lainnya.
Bisyr al-Hafi adalah salah seorang ulama besar generasi Salaf al-Shalih.

 

Sejumlah ulama yang menjadi murid Bisyr antara lain : al-Sirri al-Saqathi, sufi besar,Ibrahim bin Hani al-Nisaburi, Umar bin Musa al-Jalla, dan lain-lain.

 

Pemuda Brandalan yang jadi Ulama dan Sufi 

 

Pada mulanya Bisyr adalah seorang brandal, suka minum-minuman keras hingga mabuk. Pada suatu hari dalam sebuah perjalanan, kakinya menginjak sepotong kertas kumel/lusuh/kotor. Lalu ia mengambilnya. Di atas kertas itu ia membaca kata “Allah”. Kemudian dia membersihkan dan mengolesinya dengan minyak wangi, lalu menyimpan di kantongnya.  Manakala tidur, ia bermimpi mendengar suara : 

 

يا بِشْر طَيَّبْتَ إِسْمَ الله لَيُطَيَّبَنَّ اسْمُكَ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ "

 

“Hai Bisyr, kamu telah membersihkan dan memberi minyak wangi (parfum) pada kertas yang tertulis Nama Allah itu. Namamu akan wangi di dunia dan di akhirat kelak”.

 

Bisyr kemudian bangun dan seketika itu juga ia bertobat, tekun belajar, mengaji kepada para guru dan menjadi ulama besar yang kharismatik.

 

KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU


Hikmah Terbaru