Saat menghadiri acara akad nikah, seorang teman bertanya tentang cinta. Apakah ia?. Aku mengutip kata-kata Syeikh Syams Tabrizi dalam 40 Kaidah Cinta.
Pada hari ke 40, Syeikh Syams Tabruzi, Darwish pengembara itu, berkata kepada muridnya : Rumi :
لَا قِيمَةَ لِلْحَيَاةِ مَنْ دُونِ عِشْقٍ. لَا تَسْأَلْ نَفْسَكَ مَا نَوْعُ العِشْقِ الَّذِي تُريدُه، رُوحِيٌ أَمْ مَادِّيٌ، إِلهِيٌ أَمْ دُنْيَوِي، غَرْبِيٌ أَمْ شَرْقِيٌ. فَالإِنْقِسَامَاتُ لَا تُؤَدِّي إِلَّا إِلَى مَزِيدٍ مِنَ الِإنْقِسَامَاتِ. لَيْسَ لِلْعِشْقِ تَسْمِيَّاتٌ وَلَا عَلَامَاتٌ وَلَا تَعَارِيفُ. إِنَّهُ كَمَا هُوَ، نَقِىٌّ وَبَسِيطٌ. "العِشْقُ مَاءُ الحَيَاةِ وَالعَشِيقُ هُو رُوحٌ مِنَ النَّار"، يُصْبِح الْكَونُ مُخْتَلِفاً عِنْدَمَا تَعْشِقُ النَّارُ المَاءَ.
“Hidup tanpa cinta tiadalah bermakna. Tak usah kau tanya cinta macam apa yang kau cari, spiritual atau material, ilahi atau duniawi, timur atau barat. Pembagian-pembagian itu hanya akan berujung pada lebih banyak lagi pembagian. Cinta itu tak bernama, tak bersimbol dan tak terdefinisi. Cinta adalah cinta yang apa adanya, murni dan bersahaja. Cinta adalah air kehidupan. Dan seorang kekasih adalah jiwanya api. Semesta akan berputar ke arah berbeda manakala api mencintai air,".
Seorang sufi lain menjawab :
الحب ذوق لا تدری حقيقته. اليس ذا عجب والله والله
"Cinta itu rasa yang tak dapat diketahui esensinya. Ini sungguh menakjubkan, sungguh menakjubkan.".
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
