• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Garut

Tuntun Mualaf, Aceng Mujib Ungkap Dua Kenikmatan Terbesar dalam Hidup

Tuntun Mualaf, Aceng Mujib Ungkap Dua Kenikmatan Terbesar dalam Hidup
Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Barat KH Aceng Abdul Mujib saat menuntun seorang mualaf bernama Geovany Marsela asal Kota Bandung yang kebetulan tinggal di Garut untuk menjadi muallaf. (Foto: NU Online Jabar/Salim)
Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Barat KH Aceng Abdul Mujib saat menuntun seorang mualaf bernama Geovany Marsela asal Kota Bandung yang kebetulan tinggal di Garut untuk menjadi muallaf. (Foto: NU Online Jabar/Salim)

Garut, NU Online Jabar
Setiap manusia mendambakan bisa mendapatkan kenikmatan sesuai dengan yang diinginkan. Namun pada umumnya, kenikmatan tersebut sering dinisbatkan pada hal-hal yang bersifat duniawi.


Menurut Wakil Rais Syuriyah PWNU Jawa Barat KH Aceng Abdul Mujib sampaikan bahwa ada dua keknimatan terbesar dalam hidup yakni ada dalam kondisi iman dan Islam sampai mati.


Pernyataannya tersebut ia ungkapkan saat menuntun seorang mualaf bernama Geovany Marsela asal Kota Bandung yang kebetulan tinggal di Garut.


Geovany resmi menjadi mualaf saat membacakan dua kalimat syahadat di kediaman Aceng Mujib yang berlokasi di Kampung Pasir Bokor Desa Sukamulya Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Garut pada Rabu Malam, 13 Maret 2024.


"Orang yang mendapatkan kenikmatan terbesar yaitu saat dia hidup dan mati membawa iman dan Islam,” tegas Aceng Mujib yang juga ketua umum BNP Merah Putih.


Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai ketua umum aliansi masyarakat Garut anti radikalisme dan Intoleransi (Almagari) itu menjelaskan bahwa harta dan kedudukan di dunia tidak akan dibawa mati, semuanya akan hilang saat kita mati.


“Saat kita mati kita akan mendapat dua kemungkinan, yaitu mendapatkan nikmat kubur atau siksa kubur. Hal tersebut menurut Aceng Mujib tergantung amalnya selama hidup,” tuturnya.


"Jika ia punya amal shaleh dan taubatnya diterima, maka ia akan mendapat nikmat kubur. Namun sebaliknya, jika ia tidak punya amal baik atau amal jelek, maka ia akan mendapat siksa kubur," ujar Aceng Mujib.


Ia pun berpesan bahwa tidak sedikit orang yang ingin masuk Islam. Namun banyak juga dari mereka yang belum mendapat taufik dan hidayah dari Allah Swt, akhirnya tidak jadi. 


"Ini semata-mata bukan karena kemauan kita, namun ini karena adanya taufik dan hidayah dari Allah Swt,” tutupnya.


Garut Terbaru