• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Garut

Aceng Mujib Ungkap Faktor Penunjang Raih Cita-Cita

Aceng Mujib Ungkap Faktor Penunjang Raih Cita-Cita
Aceng Mujib Ungkap Faktor Penunjang Raih Cita-Cita
Aceng Mujib Ungkap Faktor Penunjang Raih Cita-Cita

Garut, NU Online Jabar
Setiap manusia pastinya berharap mencapai tujuan atau cita-cita yang mereka gantungkan. Namun tidak sedikit dari tujuan mereka tidak tercapai karena tidak ditopang oleh cara yang baik dan benar.


Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa barat KH Aceng Abdul Mujib sampaikan pentingnya tujuan besar harus di topang dengan cara yang baik dan benar. Pesan tersebut ia sampaikan saat mengisi istighotsah rutin setiap hari Jum’at pagi, 8 September 2023 di Lapangan SMK Fauzaniyyah Komplek Pesantren Fauzan Desa Sukaresmi Kecamatan Sukaresmi Kab. Garut. 


Pria yang akrab disapa Aceng Mujib tersebut jelaskan bahwa seorang manusia, khususnya pelajar yang sekolah maupun yang menjadi santri harus fokus belajar, karena jika tidak demikian, maka waktu yang digunakan selama disekolah maupun di pondok akan sia-sia.


Selain itu, ia mengamanatkan kepada ribuan santri, siswa dan guru yang hadir untuk tidak memondokkan atau menyekolahkan putra-putrinya atau saudaranya di sekolah yang belum jelas asal usulnya, karena menurutnya ada beberapa kasus orang tua yang sampai hari ini kehilangan anaknya akibat mereka salah memondokkan di pesantren yang tidak jelas asal usulnya.


“Ada orang Karangpawitan (salah satu kecamatan di kab. Garut) yang memondokkan putranya di Al Zaitun dan kuliah di sana, sampai hari ini, dua tahun tidak ada kabar dan tidak pulang,” Ujar Aceng Mujib yang juga Ketua umum Aliansi Masyarakat garut Anti Radikalisme dan Intoleransi (ALMAGARI) tersebut.


Begitu juga, orang yang memiliki perilaku tidak baik, menurut Aceng Mujib, tambahnya, usaha apapun yang dilakukannya dengan modal berapapun akan hancur.


Iapun berpesan kepada semua guru yang hadir agar mendidik murid dengan hati yang Ikhlas, karena jika guru mendidik murid tidak lillahita’ala (Ikhlas), maka guru tersebut tidak bisa mencetak murid yang memiliki akhlak baik.


Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai wakil ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut mengajak kepada kita untuk melaksanakan segala bentuk ibadah dengan Ikhlas agar tidak menyesal di kemudian hari.


“Orang tidak ikhlas akan menyesal, (karena) perbuatan akan berbuah (hasilnya) jika dilakukan dengan lillahita'ala,” Tegas pria yang juga mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Malang-Jawa Timur.


Aceng Mujib berpesan kepada seluruh santri dan siswa yang hadir agar bisa berbuat baik pada orang tua (Birrul walidain) serta bisa saling memaafkan. Karena menurutnya orang yang saling memaafkan akan mendapatkan derajat yang luhur dihadapan Allah SWT. Sebaliknya, memutuskan tali persaudaraan adalah bagian dari dosa besar.


Pewarta: Muhammad Salim
 


Garut Terbaru