Garut

Garut Gelar Konfercab ke-10, Kiai Masyhuri Malik: NU Garut Istimewa

Sabtu, 15 Februari 2025 | 19:40 WIB

Garut Gelar Konfercab ke-10, Kiai Masyhuri Malik: NU Garut Istimewa

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-10 pada Sabtu (15/2/2025). (Foto: NU Online Jabar)

Garut, NU Online Jabar
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Garut menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-10 pada Sabtu (15/2/2025). Acara yang berlangsung di Islamic Center, Jalan Pramuka, Garut ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari PBNU, PWNU, serta jajaran pemerintahan daerah.


Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masyhuri Malik memberikan apresiasi kepada PCNU Garut dengan menyebutnya sebagai organisasi yang istimewa.


"NU Garut, Istimewa!" ujar Kiai Malik dengan penuh semangat.


Kiai Malik menyoroti keberhasilan PCNU Garut dalam menjalankan kaderisasi, meskipun baru sebagian Majelis Wakil Cabang (MWC) yang telah melaksanakan program kaderisasi. Ia menekankan bahwa pencapaian luar biasa telah diraih, yakni mengantarkan seorang kader NU menjadi Bupati Garut.


"Belum separuhnya saja MWCNU melaksanakan kaderisasi, NU Garut telah bisa mengantarkan kadernya menjadi Bupati," tandasnya.


Lebih lanjut, Kiai Malik berpesan agar NU Garut dapat terus bersinergi dan menjaga komunikasi dengan pemerintah daerah guna menciptakan hubungan yang harmonis.


Dalam kesempatan yang sama, Kiai Malik menyampaikan dua warisan penting yang wajib disyukuri dan dijaga oleh warga NU. Warisan pertama adalah keberagamaan Islam Ahlussunnah wal Jamaah melalui NU.


"Bayangkan jika tidak ada NU, kira-kira jika tidak ada NU, mungkin kita sudah jadi muslim yang suka marah-marah," ungkapnya.


Warisan kedua adalah konsep negara bangsa. Menurutnya, tidak semua umat Islam di dunia bisa merasakan suasana kebangsaan seperti di Indonesia. Ia mencontohkan situasi di Timur Tengah, seperti Afghanistan, yang meskipun mayoritas penduduknya beragama Islam dan bermazhab Hanafi, namun selama 50 tahun terakhir terus mengalami konflik internal.


Sebagai penutup, Kiai Malik mengingatkan seluruh kader NU untuk selalu berpegang pada prinsip bahwa umatlah yang membutuhkan NU, bukan sebaliknya.


"Siapapun Anda, jangan menganggap bahwa jika tidak ada Anda, NU akan hancur. Karena sejatinya kita yang butuh NU, bukan NU yang butuh kita," tegasnya.


Ia juga menjelaskan bahwa keberadaan NU penting agar seluruh kader bisa bersama-sama dengan para pendiri NU seperti Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari dan KH Anwar Musaddad di akhirat kelak.


Acara pembukaan Konfercab ke-10 ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Bupati terpilih Abdusy Syakur Amin, Wakil Ketua dan Wasekjend PBNU KH Masyhuri Malik dan Syarif Munawi, Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad, serta sejumlah anggota legislatif seperti Imas Aan Ubudiyah (DPR RI), Aceng Malki (DPRD Jawa Barat), Hj Rini, H Nizar, dan H Subhan Fahmi dari DPRD Kabupaten Garut.


Selain itu, ribuan peserta yang berasal dari 42 MWC, badan otonom (Banom), dan lembaga NU di Kabupaten Garut turut memeriahkan acara tersebut. Konfercab ini diharapkan dapat menjadi momentum strategis dalam memperkuat peran NU dalam pembangunan daerah dan pembinaan umat di Kabupaten Garut.