Kepala Kemenag Jabar: NU Pilar Terkuat dalam Menopang Keharmonisan dan Keutuhan NKRI
Jumat, 14 Februari 2025 | 07:00 WIB

Kepala Kemenag Jawa Barat, H Ajam Mustajam saat memberikan sambutan di resepsi Harlah ke-102 NU tingkat Jawa Barat di Asrama Haji Indramayu. (Foto: Rizqy).
M. Rizqy Fauzi
Penulis
Kabupaten Indramayu, NU Online Jabar
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat H Ajam Mustajam bersyukur pihaknya bisa hadir di tengah-tengah alim ulama dan keluarga besar NU Jawa Barat. Hal tersebut diungkapkan dalam sambutan resepsi peringatan Harlah ke-102 NU di Asrama Haji Indramayu, Rabu (13/2/2025).
H Ajam menegaskan bahwa NU memiliki peran besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
"Merah putih bisa berkibar tegak lurus menghiasi langit yang biru, adalah peran serta Nahdlatul Ulama dengan gerakan resolusi jihadnya," tegasnya.
"Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU bertindak sebagai penghubung yang menyatukan berbagai kelompok Muslim juga non muslim, mencegah perpecahan, dan memperkuat solidaritas umat. Karena itu, NU merupakan pilar terkuat dalam menopang keharmonisan dan keutuhan NKRI," tambah H Ajam.
H Ajam juga menyebutkan bahwa dalam sejarah kelahiran NU diceritakan dengan jelas bagaimana perjuangan NU untuk mencapai kemerdekaan dengan laskar-laskar NU-nya melakukan jihad untuk menegakkan agama dan memperjuangkan bangsa dengan cara perjuangan fisik mengusir penjajah Belanda dan Jepang untuk merebut kemerdekaan RI.
"Tentu, transformasi perjuangan ulama dan kyai NU juga dilakukan melalui ruang-ruang batin dan spiritual, sebagai motivasi sekaligus energi batin bagi para laskar yang sedang memperjuangkan kemerdekaan. Doa, Istighotsah, wirid asmā’, ḥizb, dhikir, ṣalawāt dan lain sebagainya adalah wujud nyata implementasi spiritualitas ulama dan kiai NU untuk meningkatkan spririt nasionalisme dan perjuangan para laskar," paparnya.
H Ajam juga menuturkan bahwa pandangan NU yang menekankan bahwa perjuangan jihad ulama dalam mengusir penjajah Belanda waktu itu merupakan tuntunan ajaran agama Islam yang harus dilaksanakan setiap umat-Nya sebagai bentuk manifestasi rasa syukur terhadap Allah SWT. Menurutnya, jihad yang dilakukan oleh ulama dan santrinya ialah jihad membela tanah air, sebagai bentuk cinta tanah air (ḥubbul wathan) yang dimaknai sebagai jihād fī sabīlillāh.
Tidak hanya itu, pihaknya juga berterima kasih atas peran dan kontribusi NU yang sangat luar biasa, diantaranya memainkan peran sebagai mitra kemenag dalam menjaga ukhuwah islamiyah melalui berbagai upaya di bidang sosial dan keagamaan termasuk pendidikan islam.
"Masih banyak dan panjang apabila menceritakan perjuangan NU dalam upaya meraih kemerdekaan RI dan tidak akan habis untuk dibahas, dan sekelumit bahasan saya tentang NU tersebut adalah bagian dari wujud kebanggaan dan penghargaan saya terhadap NU," tuturnya.
H Ajam berharap, kerjasama antara NU dan Kemenag bisa terus meningkat demi keutuhan negara RI, serta demi kedamaian, kesejahteraan dan kemajuan umat.
"Selamat Hari Lahir NU yang ke-102 (31 Januari 1926), semoga NU tambah jaya dan semakin mengokohkan keutuhan Negara RI dan selamat telah menyelesaikan Musyawarah Kerja Wilayah. Saya yakin program-program kerja NU tidak dapat diragukan lagi, sudah pasti akan membawa kemanfaatan dan kemaslahatan untuk umat, bangsa dan Negara yang kita cintai ini," pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menghidupkan Malam di Bulan Suci Ramadhan dengan Amal Saleh
2
Inilah Rincian Zakat Fitrah Tahun 2025 di Kota dan Kabupaten se-Jawa Barat
3
Libur Lebaran 2025 untuk Sekolah Madrasah Diperpanjang 20 Hari, Menag: Bisa Kurangi Kemacetan
4
Operasi Pasar Murah PCNU Kabupaten Cirebon: Upaya Kendalikan Harga Bahan Pokok Jelang Idulfitri
5
RMINU Jabar Gelar Safari Ramadhan Volume 4 Bersama LDNU dan LPBHNU
6
Al-Hiyam: Cinta yang Mengembara Tanpa Akhir
Terkini
Lihat Semua