Cianjur, NU Online Jabar
Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhary Cianjur Masa Khidmat 2022/2023 menggelar Pelatihan Kader Dasar (PKD) di Kampung KB Guna Sejahtera, Desa Mulyasari Kecamatan Cilaku Kabupaten Cianjur. dengan tema Akselerasi Gerakan sebagai Upaya Mewujudkan Cita-Cita Kemerdekaan Indonesia selama empat hari, dimulai pada Kamis-Ahad, (19-22/01). Acara tersebut dihadiri oleh Ketua PMII Kabupaten Cianjur Eko Heryanto Idham, Ketua Kopri PMII Cianjur masa khidmat 2011/2012 Hj Lutfiah, Ketua Kopri PMII Jabar Winda Nur Maulida, serta pengurus dan peserta PKD dilingkungan PMII STAI Al Azhary.
Ketua panitia pelaksana Siraz menuturkan, orientasi dari kegiatan ini adalah membentuk kader PMII menjadi kader penggerak, kader yang responsif atas segala permasalahan yang terjadi baik dalam lingkup kecil maupun besar.
"PMII sendiri adalah organisasi kaderisasi, maka pengurus komisariat dan pengurus Kopri STAI Al-Azhary Cianjur berkomitmen akan terus konsisten pada kaderisasi," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PMII STAI Al-Azhary Cianjur, Fairiza Muhammad mengungkapkan, kegiatan ini sebagai salah satu upaya dalam memulihkan proses keberlangsungan kaderisasi di Kabupaten Cianjur.
Ia berharap, kegiatan ini mampu mencetak para kader yang mampu menjadi pribadi penggerak.
"Ini adalah keempat kalinya Komisariat STAI Al-Azhary Cianjur menggelar kegiatan Pelatihan Kader Dasar dengan terus belajar dari kegiatan serupa yang telah dilakukan. Kami optimis bahwa dengan dilaksanakannya kegiatan ini akan menjadi sebuah pemantik untuk masifnya perjalanan kaderisasi kedepan dan mampu melahirkan kader yang visioner," imbuhnya.
Pria yang akrab disapa Iza sapaan akrab tersebut menjelaskan bahwa pertarungan dan tantangan hari ini lebih kompleks bagi kader dan pengurus PMII ke depan.
"Karena pertarungan hari ini bukan berbicara siapa yang besar dan kecil, bukan berbicara siapa yang kaya dan miskin, namun berbicara siapa yang cepat untuk melihat kondisi ke depan dan cepat menentukan arah gerak agar dapat menjadi kader yang tidak tertinggal," jelasnya yang pernah menjabat sebagai Presiden Mahasiswa di kampus tersebut.
Sementara itu, Ketua PMII Kabupaten Cianjur Eko menegaskan bahwa kaderisasi harus selalu berjalan dalam situasi dan kondisi apapun.
"Dalam keadaan sesulit apapun, kaderisasi harus selalu dirawat. Mau tidak mau, kaderisasi merupakan harga mati dalam sebuah keberjalanan organisasi. Hal ini bertujuan agar kader PMII mampu berperan dalam tatanan masyarakat. Sehingga jargon manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya tidak hanya sebatas narasi saja," tegasnya.
Selain itu, salah seorang alumni sekaligus demisioner Ketua Kopri PMII Cianjur masa khidmat 2011/2012, Hj Lutfiah mengungkapkan, tantangan PMII hari ini lebih sulit, karena yang harus dilawan adalah rasa malas yang ada dalam diri sahabat-sahabat kader PMII itu sendiri. "Saya berharap kader PMII hari ini tidak terlena dengan segala bentuk kemudahan yang ada, zaman semakin maju dan berkembang. Jangan sampai kita tertinggal dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman," tuturnya.
Menurutnya, secara instrumen keberlangsungan organisasi hari ini sudah ditunjang dengan segala bentuk kemudahan teknologi dan informasi. Namun, persoalan hari ini adalah selaku kader pergerakan mau atau tidak menjalankan kaderisasi dalam organisasi PMII.
"Maka, hal penting yang harus ditanamkan oleh sahabat-sahabat hari ini ialah semangat untuk berproses menempa diri agar dapat menjadi manusia yang bermanfaat dimasa yang akan datang," pungkas Hj Lutfiah.
Sebagai informasi, kegiatan ini diikuti oleh 16 peserta yang terdiri dari internal PMII STAI Al-Azhary Cianjur. Bukan hanya itu, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Tim Instruktur, jajaran pengurus PMII Cianjur, alumni, komisariat se-kabupaten Cianjur serta tamu undangan lainnya.
Pewarta: Wandi Ruswannur
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
