• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Warta

Inilah Daftar Banom di Bawah Naungan NU

Inilah Daftar Banom di Bawah Naungan NU
Bendera NU (Ilustrasi: NUO)
Bendera NU (Ilustrasi: NUO)

Nahdlatul Ulama (NU) merupakan salah satu organisasi sosial keagamaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 H atau bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926 M di Surabaya. Sebagai perangkat yang bertugas menjalankan program sesuai dengan basis keanggotaannya, NU memiliki Badan Otonom (Banom). Ketua Umum (Ketum) setiap banom dipilih oleh anggotanya melalui forum kongres. Banom memiliki Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama. 

 

Banom NU terbagi menjadi dua, yakni berdasarkan usia dan keprofesian atau kekhususan lainnya. Berdasarkan usia, berikut banom yang ada di bawah naungan NU:

 

1.    Muslimat Nahdlatul Ulama (NU)

 

Organisasi ini lahir pada 29 Maret 1946. Anggota Muslimat NU merupakan perempuan NUTampilnya perempuan di organisasi NU sudah mulai terlihat sejak Muktamar Ke-13 di Menes, Banten pada tahun 1938. Bahkan di muktamar Magelang pada tahun 1939, perempuan NU sudah dipersilakan untuk memimpin jalannya sidang.

 

2.    Fatayat Nahdlatul Ulama (NU)

 

Anggota Fatayat NU adalah perempuan muda NU berusia maksimal 40 tahun. organisasi ini lahir pada 24 April 1950 di Surabaya, Jawa Timur. 

 

3.    Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama (NU)

 

Anggota GP Ansor NU adalah laki-laki muda NU yang maksimal berusia 40 tahun. Organisasi yang dibidani dan diberikan nama langsung oleh KH Abdul Wahab Chasbullah ini secara resmi masuk dalam keluarga besar NU pada 24 April 1934 ketika Muktamar Kesembilan di Banyuwangi. GP Ansor pun mengembangkan kepanduan Barisan Nahdlatul Ulama (Banoe) yang pada perkembangannya menjadi Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

 

4.    Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU)

 

Anggota IPNU adalah pelajar dan santri laki-laki NU yang berusia maksimal 27 tahun. Organisasi ini dibidani oleh KH Tolchah Manshur, Abdul Ghoni, Sofwan Kholil, dan rekan-rekannya di Semarang, Jawa Tengah pada 24 Februari 1954 saat Kongres Lembaga Pendidikan Maarif NU. IPNU juga memiliki organisasi kepanduan di bawahnya, yakni Corp Brigade Pembangunan (CBP) yang lahir pada Oktober 1964 di Pekalongan, Jawa Tengah.

 

5.    Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) 

 

Anggota IPPNU adalah pelajar dan santri perempuan NU yang berusia maksimal 27 tahun. Organisasi ini lahir pada 3 Maret 1955 di Malang, Jawa Timur. IPPNU memiliki organisasi kepanduan bernama Korps Pelajar Putri (KPP) yang lahir di Pekalongan, Jawa Tengah pada Oktober 1964.

 

Sedangkan berdasarkan keprofesian dan kekhususan lainnya, berikut banom yang ada dibawah NU:

 

1.    Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman)

 

Banom ini bertugas sebagai pelaksana kebijakan NU dalam pengamalan dan pengembangan tasawuf. Organisasi para pengamal tarekat ini lahir di di Tegalrejo Magelang 16 Rabi’ul Awal 1377 H / 10 Oktober 1957. Namun, organisasi ini baru masuk dalam NU saat muktamar ke-26 di Semarang pada tahun 1979. Jatman memiliki banom untuk mahasiswa, yakni Mahasiswa Ahlit Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah (Matan) yang diresmikan pada Januari 2012 saat Muktamar XI Jatman di Pondok Pesantren Bululawang, Malang, Jawa Timur.

 

2.    Jam’iyyattul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU)

 

Banom ini bertugas melaksanakan kebijakan NU dalam pengembangan kajian dan tilawatil Qur’an. Organisasi ini lahir pada 17 Ramadhan 1370 di Jakarta atas inisiasi KH Abdul Wahid Hasyim sebagai Menteri Agama saat itu melihat banyaknya perkumpulan qari dan hafiz Al-Qur’an.

 

3.    Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)

 

ISNU merupakan banom pelaksana kebijakan NU dalam pengembangan, penerapan, dan tanggung jawab keilmuan. Organisasi ini lahir atas rekomendasi dari Muktamar Ke-32 di Makassar tahun 2010 dan baru dibentuk keorganisasiannya pada tahun 2012.

 

4.    Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi)

 

Sarbumusi memegang mandat NU dalam melakukan kebijakan NU di bidang pengembangan dan peningkatan kesejahteraan buruh dan tenaga kerja Indonesia. Organisasi ini berdiri pada tanggal 27 September 1955 di Pabril Gula Tulangan, Sidoarjo Jawa Timur. Kelahirannya bermula dari Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) XX di Surabaya Tahun 1954.

 

5.    Pencak Silat Pagar Nusa

 

PS Pagar Nusa bertugas mengembangkan seni bela diri. Pasalnya, kesenian yang sudah menjadi tradisi warga NU itu mengalami penurunan. Tak ayal, para pendekar turun gunung membentuk organisasi pada 3 Januari 1986 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. NU mengesahkan pendirian dan kepengurusannya melalui Surat Keputusan tertanggal 9 Dzulhijjah 1406/16 Juli 1986.

 

6.    Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu)

 

Banom ini ditugaskan NU untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan ustaz dan guru. Konferensi Lembaga Pendidikan Ma'arif NU pada tahun 1952 mekomendasikan untuk membentuk organisasi guru NU. Selanjutnya, Ma'arif NU Surabaya yang diberi mandat untuk membentuknya berhasil mendirikan PC Pergunu Surabaya pada 1 Mei 1958. Pimpinan Pusat Pergunu berhasil dibentuk pada 14 Februari 1959.

 

7.    Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama

 

Banom ini lahir sebagai pelaksana kebijakan NU untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Organisasi ini didirikan pada Muktamar NU ke 33 tahun 2015 di Jombang, Jawa Timur.

 

8.    Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdlatul Ulama (Ishari NU)

 

Ishari NU merupakan banom yang melaksanakan kebijakan NU dalam pengembangan budaya seni hadrah dan shalawat. Organisasi ini lahir pada tahun 1959 dan masuk menjadi banom NU pada 1961 atas permintaan Rais Aam PBNU KH Abdul Wahab Hasbullah.

 

Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
Sumber: NUO


Editor:

Warta Terbaru