Silaturahim Kepada Kedua Orang Tua dan Saudara yang Beda Agama
Rabu, 14 Februari 2024 | 07:00 WIB
Sambil duduk duduk nunggu jama'ah fatayat di Majid desa yang jauh sekali dari keramaian, menyempatkan  membaca Shahih Al-Bukhori. Mata kemudian tertuju pada dua hadits;
Pertama: Bab Shilatu Al Walid Al Musyrik yaitu bab tentang silaturrahim kepada orang tua yang musyrik.
Dikisahkan bahwa Asma binti Abi Bakar kedatangan Ibunya yang masih beda Agama. Asma' kemudian bertanya kepada Nabi, ya Rasulullah bolehkah saya bersilaturrahim kepada ibuku? Rasulullah menjawab "iya boleh".
Sejenak setelah itu turunlah ayat 8 surat Al Mumtahanah "Allah tidak mencegahmu untuk berbuat baik dan berbagi kepada orang orang yang tidak memerangimu dalam agama dan mengusirmu dari negeri-negerimu".
Jawaban Rasulullah yang membolehkan anak bersilaturrahim dengan kedua orang tuanya mendapatkan restu dari Allah dengan turunnya ayat 8 surat Al Mumtahanah.
Baca Juga
Menakar Ongkos dan Laba Pemilu 2024
Kedua: Bab Shilatu Al akhi Al Musyrik, bab tentang silaturrahim terhadap saudara yang musrik. Hadits ini mengkisahkan bahwa sayyidina Umar mengirim pakean kepada saudaranya yang berbeda agama.
Kedua hadis ini mengajarkan bahwa perbedaan agama tidak boleh memutuskan hubungan kekerabatan, sebaliknya justru menganjurkan untuk berbuat baik dan berbagi.
KH Imam Nakha'i, salah seorang Wakil Ketua LBM PBNU
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: Manfaatkan Sisa Umur dengan Melakukan Hal yang Bermanfaat
2
H Subhan Fahmi Sebut Kader Ansor Kudu Sagala Nyaho, Sagala Boga Tur Sagala Bisa
3
MDS Rijalul Ansor Kertasemaya: Belajar Syukur dari Nikmat Allah SWT
4
Hadiri Santunan Fatayat NU Kedokanbunder, Ayu Widiyana Apresiasi Kekompakan Kader Ranting
5
BUMDes Akan Dibawa ke Mana Setelah Ada Koperasi Merah Putih?
6
Wisata Religi IPNU-IPPNU Kedokanbunder: Ziarahi Makam Sunan Gunung Jati, Teladani Semangat Dakwah Wali Songo
Terkini
Lihat Semua