Taushiyah KOLOM KH ZAKKY MUBARAK

Tadabbur dan Tafakkur

Selasa, 14 Januari 2025 | 18:19 WIB

Tadabbur dan Tafakkur

Tadabbur dan Tafakkur. (Foto: NU Online Jabar/Rizqy).

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang paling agung, yang membimbing umat manusia menuju kebahagiaan hakiki, baik pada masa kini maupun pada masa yang akan datang. Ia merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW yang menjadi pedoman hidup bagi setiap orang yang ingin meraih kesuksesan yang tinggi dan bersifat abadi. Kitab suci yang agung itu ada pada kita, baik berbentuk mushaf al-Qur’an, berbentuk tafsir, maupun kajian-kajian yang lebih mendalam pada kehidupan para ulama dan kaum cerdik cendikia. 


Sungguh amat berbahagian bagi seorang yang menyiapkan dirinya untuk mempelajari kitab suci itu, memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang bisa mengimbil berbagai macam disiplin ilmu pada saat ia mempelajari al-Qur’an dengan sungguh-sungguh. Ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat itu dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu ilmu-ilmu keagamaan yang terdiri dari berbagai macam cabang dan bagian-bagiannya. 


Bagian yang ke kedua adalah pendalaman berbagai macam cabang ilmu pengetahuan sains dan teknologi. Setiap orang yang cerdas dan bijak, pasti akan memanfaatkan waktu dan kehidupannya untuk mendalami, memahami, dan mengamalkan al-Qur’an. Hal itu bisa dilakukan dengan jalan (1) melestarikan membaca al-Qur’an dari awal sampai akhir, diprogram sedemikian rupa, apakah setiap hari satu juz, dua juz, atau lebih banyak lagi. Yang jelas setiap hari kita harus membaca al-Qur’an menurut kemampuan yang kita miliki diawali dari surat alfatihah diakhiri surat al-Nas.


Nabi SAW ditanya sahabatnya mengenai bagaimanakah cara membaca al-Qur’an yang terbaik, beliau menjawab: yaitu orang yang membaca al-Qur’an dari awal dikhatamkan sampai akhir kemudian diulangi kembali. Hal itu terus berlangsung selama hidupnya. Nabi SAW bersabda:


أَحَبُّ العملِ إلى اللهِ تعالى الحَالُّ المُرْتَحِلُ، قال : وما الحَالُّ المُرْتَحِلُ ؟ قال : الذى يَضْرِبُ من أولِ القرآنِ إلى آخِرِهِ، كُلَّمَا حَلَّ ارْتَحَلَ 


"Amal yang paling dicintai oleh Allah s.w.t. adalah al-Hal al-Murtahil. Sahabat bertanya: Apa yang dimaksud dengan al-Hal al-Murtahil? Nabi menjawab: yaitu orang yang membaca al-Qur’an dari awal sampai akhir, kemudian memulai kembali dari awalnya," (HR. Tirmidzi, 2948 dari Ibnu Abbas).


Langkah selanjutnya (2) berusaha secara sungguh-sungguh memahami al-Qur’an dari ayat ke ayat dan dari satu surat ke surat berikutnya. Hal itu bisa dilakukan melalui terjemahan, akan lebih mendalam apabila mempelajari tafsirnya. Langkah selanjutnya (3) berusaha semaksimal mungkin agar kita mengamalkan ajaran al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari dengan jalan memahami terlebih dahulu berbagai cabang ilmu keagamaan. Dengan demikian, kita bisa memahaminya dengan baik sesuai dengan bimbingan para ulama dan para ahli ilmu-ilmu keislaman. 


Al-Qur’an merupakan ayat-ayat Allah yang tertulis yang diwahyukan pada Nabi Muhammad SAW. Selain ayat-ayat Allah yang tertulis itu, terdapat ayat-ayat Allah yang tidak tertulis, yaitu yang berada dalam alam semesta dan segala peristiwanya yang menakjubkan. Setiap orang yang melakukan penelitian di alam semesta, kemudian menganalisis dan mengindentifikasi, kemudian mengujinya, maka akan menemukan berbagai cabang disiplin ilmu yang disebut ilmu pengetahuan, sains dan teknologi. 


Ilmu hasil penelaahan terhadap alam semesta yang disebut dengan mentafakkuri sangat luas, terus bekembang dari masa ke masa. Hal ini bisa kita lihat dari berkembangnya berbagai universitas di dunia dengan jumlah fakultasnya yang terus bertambah dari masa ke masa. Dengan demikian, apabila kita mentadabburi al-Qur’an sebagaimana disebutkan di atas, dan mentafakkuri ayat-ayat kauniyah yang ada di dalamnya (ayat-ayat tentang alam semesta), maka akan menghasilkan berbagai disiplin ilmu yang amat sangat luas, baik ilmu-ilmu kegamaan, ilmu pengetahuan, sains dan teknologi.


Amat berbahagialah orang-orang yang melakukan suatu perniagaan yang tidak pernah merugi, yaitu dengan jalan mentadabburi al-Qur’an dan mentafakkuri alam semesta, kemudian ia menegakkan shalat dengan baik, berinfak menurut kemampuan yang dimilikinya, baik secara tersembunyi atau terang-terangan. Semua itu merupakan perniagaan yang tidak pernah merugi. Allah SWT akan menyempurnakan kebahagiaan bagi mereka dengan karunia dan rahmat-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pemberi karunia dan Maha Penyayang. 


إِنَّ ٱلَّذِينَ يَتۡلُونَ كِتَٰبَ ٱللَّهِ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ سِرّٗا وَعَلَانِيَةٗ يَرۡجُونَ تِجَٰرَةٗ لَّن تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمۡ أُجُورَهُمۡ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضۡلِهِۦٓۚ إِنَّهُۥ غَفُورٞ شَكُورٞ  


"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri," (QS. Fathir, 35: 29-30).