Taushiyah

Penyakit Wahn dan Hilangnya Kekuatan Suatu Umat 

Rabu, 29 Maret 2023 | 10:00 WIB

Penyakit Wahn dan Hilangnya Kekuatan Suatu Umat 

Penyakit Wahn dan Hilangnya Kekuatan Suatu Umat 

Bandung, NU Online Jabar
Hidup mengejar dunia tidak akan ada ujungnya, karena manusia mempunyai sifat yang tak berkesudahan atau sifat yang tidak puas. Setelah sukses mendapatkan satu keinginannya maka manusia itu akan bersiap menggapai kesuksesan yang lainnya, baik dalam hal kebaikan maupun keburukan. Namun sekuat-kuatnya berjuang memperjuangkan dunia cuma satu ujung yang dapat dijumpainya, yaitu kematian.


Terlampau mencintai dunia akan menyesatkan, terlampau takut pada kematian juga akan melemahkan. Salah seorang Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak Syamrakh dalam taushiyah digitalnya menyampaikan boleh mengejar dunia dan boleh takut pada kematian tapi jangan berlebihan, karena menurutnya akan melemahkan jati diri manusia sebagai umat islam


Hilangnya kekuatan suatu umat islam menurut Kiai Zakky dikisahkan oleh Rasulullah untuk mewaspadai penyakit wahn


“Rasulullah Muhammad Saw pernah menyampaikan suatu informasi tentang keadaan umat islam pada suatu masa beliau menyatakan bahwa kalian wahai umat islam digambarkan seperti makanan dalam sebuah bejana yang berada diatas meja, kemudian di kelilingi oleh sejumlah orang yang berebutan menyantap makanan itu, jadi seolah-olah digambarkan umat islam itu gak punya kekuatan menjadi makanan bangsa-bangsa lain dan orang lain mereka berebut makanan itu,” terang Kiai Zakky melalui akun facebooknya Zakky Mubarak Syamrakh, Selasa (28/3/23)


Pada saat itulah para sahabat bertanya annahnu minkillatin ya rasulullah apakah jumlah kami sedikit kata sahabat bertanya, la tidak kata nabi, sebaliknya jumlahnya kamu sangat besar, sangat banyak akan tetapi, kamu tidak punya kekuatan seperti buih di atas lautan, banyak tapi gak bisa berbuat apa-apa,” imbuhnya.


Ketidakberdayaan umat islam saat itu lanjut Kiai Zakky, Rasulullah menyebutnya sebagai penyakit wahn, jumlahnya banyak tapi gak bisa menentukan gak di pandang sebagai umat yang mempunyai kekuatan malah di remehkan oleh umat lain 


“Pada saat itulah Nabi mengatakan jumlah umat islam banyak tetapi mereka itu kejangkitan penyakit wahn,” katanya


“Sahabat bertanya wamal nahnu ya rasulullah apa wahn itu? Nabi menjawab hubbud dunia wakarohyatul maut kalian terlampau mencintai dunia dan terlampau takut pada mati inilah yang membuat umat isam hilang kekuatannya,” jelas Kiai Zakky


Fenomena ini banyak kita temukan saat ini, umat Islam dengan jumlah besar namun kehilangan ‘kewibawaan’ layaknya harimau yang ompong. Hal ini disebabkan umat Islam banyak yang tertimpa dua penyakit berbahaya, yakni cinta dunia dan takut mati.


Bagaimanakah ciri-ciri cinta dunia dan takut mati yang bisa terlihat dalam diri seseorang. Berikut ini beberapa prediksi ciri pecinta dunia yang semoga kita terjauh darinya:


Memelihara rasa malas dan lalai dalam beribadah. Banyak diantara kita yang suka mengakhirkan dalam mengerjakan sholat, dengan alasan karena sedang asyik ngobrol dengan teman lama yang baru jumpa, asyik bercengkarama dengan keluarga, asyik dengan urusan dunianya, dan mereka merasa rugi jika melalaikan ibadahnya, justru mereka merasa rugi jika ibadah menghambat karir dan kenikmatan dunia yang mereka rasakan. 


Menunda-nunda taubat, ketika melakukan dosa, dan ia menyadari bahwa itu adalah dosa, akan tetapi hatinya tak pernah tergerak untuk merasa menyesal, serta tak ada terlintas untuk menghentikan perbuatan dosa tersebut, maka ia termasuk pada orang yang sangat mencinati dunia.


Pewarta: Abdul Manap