Kiai Zakky Jelaskan Ayat-Ayat Al-Quran sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan Sains dan Teknologi

Jakarta, NU Online Jabar
Salah seorang Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zakky Mubarak menjelaskan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan sudah memasuki abad modern dan post modern yang terus berkembang pesat, perkembangan ini tentunya dapat kita rasakan dengan kehidupan saat ini yang sudah akrab dengan teknologi.

“Disiplin ilmu terus berkembang. Kita melihat perkembangan ini di berbagai Universitas dengan bertambahnya jumlah Fakultas dan Jurusan, semua Fakultas, semua Universitas di Indonesia bahkan di dunia bertambah Fakultasnya dan bertambah Jurusannya karena ilmu terus berkembang,” kata Kiai Zakky melalui video yang diunggah di akun facebooknya Zakky Mubarak Syamrakh, Kamis (17/3/22).   

Menurut Kiai Zakky, perkembangan disiplin ilmu ini menandakan bahwa umat manusia itu termasuk makhluk Allah yang paling rajin mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an.

“Mengapa, karena dari ayat-ayat Allah inilah sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Nah ayat-ayat Allah ini kita bagi menjadi dua, pertama ayat yang tertulis Qur’aniah  (Al-Qur’an) itu sumber yang luar biasa bagi sains dan teknologi dan bagi ilmu-ilmu lain termasuk ilmu sosial, ilmu humaniora kemudian yang kedua ayat-ayat Allah yang tidak tertulis, yang ada di alam semesta,” tuturnya

“Alam semesta ini merupakan ayat-ayat Allah, segala peristiwa yang ada di alam semesta, pergantian siang dan malam, pagi menjadi sore, pergantian musim semua itu adalah perubahan-perubahan yang menjadi sumber dari ilmu pengetahuan. Maka siapapun yang rajin mengkaji Al-Qur’an dan melakukan riset terhadap alam semesta, akan melahirkan ilmu-ilmu yang bermanfaat, baik ilmu-ilmu keagamaan maupun ilmu-ilmu sains dan teknologi,” tambahnya.

Al-Qur’an mengatakan lanjut Kiai Zakky 
 

وَتِلْكَ الْاَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِۚ وَمَا يَعْقِلُهَآ اِلَّا الْعٰلِمُوْنَ

“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu, (QS. Al-Ankabut: 43).

Pewarta: Abdul Manap