Setiap orang yang melakukan kegiatan, pasti memiliki tujuan dan target yang ingin dicapai. Apabila tujuan itu diarahkan agar memperoleh pujian dari orang lain atau ingin selalu dilihat kebaikannya dan dia tidak melakukannya dalam rangka mencari keridhoan Allah, maka hal itu berarti riya. Riya merupakan penyakit Rohani yang dapat menodai aqidah seseorang. Betapa banyaknya amal yang dilakukan seseorang apabila disertai dengan riya, maka amal kebajikannya itu akan terhapus, tidak ada sisanya sama sekali.
Al-Qur’an memperingatkan bahwa ada sebagian orang yang mendustakan agama yaitu mereka yang menyakiti anak-anak yatim, enggan memberi bantuan terhadapa mereka yang membutuhkan dan bersikap riya.
Baca Juga
Iri Hati Bagian dari Penyakit Kejiwaan
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِۗ * فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَۙ * وَلَا يَحُضُّ عَلٰى طَعَامِ الْمِسْكِيْنِۗ * فَوَيْلٌ * لْمُصَلِّيْنَۙ * الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ * الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ * وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَࣖ
“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?; Itulah orang yang menghardik anak yatim; dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin; Celakalah orang-orang yang melaksanakan salat,; (yaitu) yang lalai terhadap salatnya,; yang berbuat riya,; dan enggan (memberi) bantuan”. (QS. Al Ma’uun 107:1-7).
Demikian beratnya perbuatan riya seperti yang disebutkan dalam ayat di atas, bahwa celakalah bagi orang-orang yang mengerjakan shalat yang disertai dengan riya dan bersikap lalai. Yaitu mereka yang sering mengabaikan kewajiban shalatnya atau shalatnya tidak dihayati dengan baik sehingga misi shalatnya tidak diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Setiap orang muslim harus menghindari sifat riya ini, agar memperoleh keselamatan dan kesuksesan.
Manusia yang beriman hendaknya mengerjakan amal shalehnya semata-mata mencari keridhoan Allah SWT tidak pamrih kepada sesama manusia atau ingin mendapat pujian. Riya merupakan penyakit rohani yang disebut sebagai syirik kecil atau syirik yang tersembunyi. Nabi SAW memperingatkan umatnya:
“Sesungguhnya yang paling aku takuti akan menimpamu adalah syirik kecil atau syirik yang tersembunyi. Para sahabat bertanya: apakah yang dimaksud wahai Rasulullah? Nabi menjawab: Riya. Allah ‘Azza Wajalla berfirman kepada seseorang pada hari kiamat, ketika membalas amal-amal perbuatan hamba-Nya. Allah berfirman: “Pergilah kamu kepada orang-orang yang kamu mengharap kebaikan darinya di dunia. Lihatlah apakah mereka akan memperoleh balasan amalnya”. (HR. Ahmad, Tabrani dan Baihaqi).
Dr. KH. Zakky Mubarak, MA, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Koperasi Pertama Lahir di Ciparay Bandung
2
Kemenag Siap Cairkan BOP RA dan BOS Madrasah Triwulan Kedua 2025 Senilai Rp1,79 Triliun
3
Ziarah yang Terganggu: Refleksi Sosial atas Fenomena Peminta-Minta di Obyek Wisata Sunan Gunung Jati
4
Khutbah Jumat Singkat: Menghidupkan Takwa dalam Seluruh Aspek Kehidupan
5
Milad ke-14 Yayasan Mabdaul ‘Uluum Tsaani: Spirit Kebersamaan dan Peran Strategis Alumni Diteguhkan
6
Ummu Habibah Syam Terpilih Pimpin IPPNU Kota Cirebon Masa Khidmah 2025–2027
Terkini
Lihat Semua