Aku diundang untuk menghadiri Muktamar Pemikiran NU, 1-3 Desember 2023 di Asrama Haji Pondok Gede. Tapi tidak bisa hadir. Lalu aku diminta mengirimkan doa, dan aku mengirimkannya kepada panitia. Santriku yang cerdas Dr Faqihuddin Abdul Kodir, mengirimkan kembali melalui WA. Dia bilang "aku diminta membacakan doa itu. Ya dialah yang membacakannya.
Kemudian aku mengirim usulan. Jika berkenan dan ada ruang untuk disampaikan, silahkan disampaikan.
Baca Juga
Puisi Ziarah Gus Dur
Usulan itu : "Sudah saatnya kita memahami kembali teks-teks keagamaan kita secara lebih terbuka. Dari konservatisme ke progresivisme, dari tekstualisme ke kontekstualisme, dari Tafsir ke Takwil dan dari langit ke bumi". (Husein Muhammad).
Pada Muktamar 1, di Situbondo, 2001, aku hadir. Aku menyampaikan usulan: Sudah saatnya kita mengubah jargon:
المحافظة على القديم الصالح والاخذ بالجديد الاصلح
Al Muhafazhah al al Qadim al Shalih wa al Akhdzu bi al Jadid al Ashlah.
(Menjaga tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi pemikiran baru yang lebih baik), menjadi:
كيف نتقدم دون ان نتخلى عن التراث
Kaifa Nataqaddamu Duna an Natakhalla 'an al Turats
(Bagaimana kita maju tanpa meninggalkan legacy/warisan pengetahuan klasik).
Itu saja yang aku bisa. Semoga sukses.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua