Oleh Ulun Nuha
Ada tiga pintu masuk virus Covid 19 ke pesantren adalah: pertama, santri masuk tidak discreening atau kualitas screening rendah. Ada santri masuk setelah libur Iedul Fitri dg membawa virus lalu menulari santri lain dan kyai.
Kedua, kyai, ustadz dan keluarga yang sangat aktif di luar; pengajian, rapat, kunjungan ke luar kota. Mereka terinfeksi dan tidak ada sistem deteksi (PCR Test) sehingga tidak tahu kalau terinfeksi. Mereka juga tidak disiplin dengan protokol saat berinteraksi bersama santri, lalu menulari keluarga dan santri.
Ketiga, orang luar yang terinfeksi masuk ke pesantren; pedagang, orang tua santri yang datang menengok, tamu, sopir kyai. Mereka berinteraksi dengan kyai atau santri dengan tanpa mengikuti protokol, lalu menulari.
Maka, untuk melindungi kyai dan santri, kita harus berikhtiar sebagai berikut:
(1) Jika pesantren buka, lakukan screening dengan baik. Golden standard tentu saja PCR/swab test. Jika tidak memungkinkan, paling tidak bisa rapid test plus isolasi mandiri selama 14 hari.
(2) Kyai, ustadz dan keluarga, harus membatasi aktifitas keluar. Jika darurat harus keluar, maka harus sangat disiplin dengan protokol; tidak bersalaman, pakai masker, jaga jarak, tidak makan bersama, sering cuci tangan.
(3) Orang luar yang masuk ke pesantren, perlu dibatasi. Jika terpaksa harus ada yang masuk, maka harus disiplin dengan protokol.
(4) Kyai, santri dan keluarga, disiplin menjalankan pola hidup sehat. Makan minum sehat, istirahat cukup, berjemur matahari pagi-siang minimal 15 menit tiap hari, minum vitamin, hindari sebisa mungkin kegiatan di ruangan tertutup ber-AC.
(5) Jika ada dugaan kasus (anosmia disertai demam misalnya), isolasi, segera hubungi dokter, satgas covid setempat atau Satgas Covid-19 PP RMI PBNU.
(6) Banyak berdoa.
Kita tidak tau siapa yang membawa virus. Oleh karena itu tegakan protokol kesehatan untuk semua. Jika kita sayang pada kyai, santri dan pesantren kita, mari saling jaga.
Tulisan ini bukan untuk saling menyalahkan tapi untuk saling mengingatkan. Mohon maaf dan mohon izin tag para guru dan sahabat, agar pesan ini bisa menjangkau lebih banyak santri kita.
Penulis adalah Ketua Satkor Covid-19 PP RMI PBNU
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Ilmu dan Amal, Dua Pilar Meraih Keberkahan Hidup di Dunia dan Akhirat
2
KH Aziz Dorong MWCNU Pangenan Terus Giatkan Dakwah dan Jaga Aswaja
3
Kebijakan Kuota 50 Siswa Dinilai Populis, RMINU Jabar: Sekolah Swasta dan Pesantren Terancam
4
Uji Petik Juklak Dana Penanggulangan Bencana Digelar di Bogor
5
Haji 2025 Jadi Penutup Peran Kemenag, Menag Sampaikan 5 Inovasi, Progres, dan Harapan
6
Jens Raven Cetak 6 Gol, Timnas Indonesia U-23 Libas Brunei 8-0 di Laga Perdana Piala ASEAN U-23 Championship 2025
Terkini
Lihat Semua