Oleh Abu Bakar Sidik
Orang "besar" tidak sepenuhnya karena dirinya, ada juga karena orang lain atau karena kondisi lain.
Ada orang besar karena lahir dari orangtua yang besar. Lalu dibesar-besarkan, dan ada (sebahagian) menjadi besar. Lahir dari orang besar itu merupakan modal sekaligus beban, karena masyarakat memintanya menjadi besar seperti orang tuanya tetapi dirinya tidak mau atau tidak mampu menjadi besar.
Ada orang besar karena berada di lingkungan besar pada pemerintahan, perusahaan, partai politik, organisasi pada umumnya, dan sejenisnya. Ketika dia menjabat, dia menjadi besar dan sangat dihormati. Ketika sudah tidak lagi atau sudah pensiun, ya selesai kebesarannya. Bahkan dalam dunia politik, ia dianggap besar oleh kelompoknya tetapi oleh lawan politiknya dianggap kecil bahkan dianggap jahat.
Ada orang yang besar karena membesarkan orang menjadi besar. Dia akan semakin besar ketika yang dibesarkannya menjadi besar, besar, dan terus besar. Jenis orang ini bisa kita temukan pada ulama dan pimpinan pesantren. Kebesaran orang ini tak kan hilang bahkan sampai wafatnya sekalipun.
Tidak jarang justru semakin besar setelah dia wafat. Contoh organisasi jenis ini adalah NU (Nahdlatul Ulama). NU adalah pesantren besar, dan pesantren adalah NU kecil. Jadi, di NU itu tidak ada istilah mantan NU.
Gambar di atas adalah suasana pembukaan Konferwil ke-18 PWNU Jabar pada 30-31 Oktober 2021, yang mengamanatkan saya menjadi ketua panitianya.
Selamat kepada Dr. KH Abun Bunyamin dan KH Juhadi yang terpilih sebagai Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jabar 2021-2026. Terima kasih kepada KH M Nuh Addawami dan KH Hasan Nuri Hidayatullah beserta seluruh pengurusnya yang telah membawa PWNU selama priode 2016-2021 menuju maqaman mahmudan wa martabatan aliyatan. Allah menjaga kita semua.
Penulis adalah Ketua Panitia Konferwil XVIII NU Jawa Barat
Terpopuler
1
Ranting NU Margajaya Gelar Lailatul Ijtima, Perkuat Khidmat Kader NU Kota Bogor
2
Model MANIS, Jawaban atas Tantangan Pendidikan Karakter Masa Kini
3
Dari Pawai Obor hingga Santunan Yatim Jadi Cara IKRIMA Meriahkan Pekan Muharram 1447 H di Griya Citayem Permai
4
PCNU Kota Bandung Konsolidasi Kader Penggerak, Perkuat Aswaja dan Optimalisasi Potensi Bangun Kemandirian Jam'iyah dan Jamaah
5
Pesantren Ketitang Cirebon Jadi Teladan Kemandirian, Kemenag Beri Apresiasi
6
Ketua MWCNU Cinere Tutup Raker PRNU Pangkalan Jati: NU Harus Hadir di Tengah Masyarakat
Terkini
Lihat Semua