• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Nasional

Haul Almaghfurlah KH Muhsin ke-21, Buya Said Ungkap Empat Fakta Al-Qur’an: Orisinal sejak 15 Abad Lalu

Haul Almaghfurlah KH Muhsin ke-21, Buya Said Ungkap Empat Fakta Al-Qur’an: Orisinal sejak 15 Abad Lalu
Haul Almaghfurlah KH Muhsin ke-21, Buya Said Ungkap Empat Fakta Al-Qur’an: Orisinal sejak 15 Abad Lalu. (Foto: Ss Yt Salaf Annur Media).
Haul Almaghfurlah KH Muhsin ke-21, Buya Said Ungkap Empat Fakta Al-Qur’an: Orisinal sejak 15 Abad Lalu. (Foto: Ss Yt Salaf Annur Media).

Indramayu, NU Online Jabar
Salah seorang Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, menyampaikan mauidhoh hasanah di acara Haul ke-21 Almagfurlah KH Muhsin dan Haflah Attasyakkur Lil Ikhtitam Pondok Pesantren Salaf An-Nur Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu Maret lalu yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Salaf Annur Media 


Buya Said, sapaan akrabnya, mengungkapkan 4 fakta mengenai kitab suci umat Islam yakni Al-Qur’an. Fakta yang mula-mula disampaikannya adalah bahwa kitab suci itu digunakan sebagai petunjuk untuk Nabi Muhammad SAW untuk berdakwah ke masyarakat Arab di zamannya.


“Dulu Rasulullah diberi tugas risalah, misi, oleh Allah agar membangun masyarakat Arab. Masyarakat Arab waktu itu ummiyin, buta huruf, tidak berpendidikan, tidak ada sekolah, tidak ada peradaban, tidak ada akhlak, tidak ada tata krama, itu dari sisi peradaban,” ujarnya.


Pria kelahiran Cirebon tersebut menyebut masyarakat Arab saat itu tidak mengenal nabi, wahyu, iman kepada hari akhirat, aqidah yang benar, juga tidak mengenal kitab suci.


“Nabi Muhammad diperintah untuk mendidik masyarakat yang seperti itu. Kemudian Allah memberikan dan menunjukkan cara dan metode untuk membangun masyarakat seperti itu,” katanya.


Langkah pertama yang dilakukan Rasulullah, lanjut Buya Said, untuk membangun masyarakat Arab adalah memperdengarkan, menyampaikan, dan mengajarkan Al-Qur’an. “Ini adalah pokok, pertama kali kanjeng Nabi berdakwah itu seperti itu. Pesantren mau salaf mau modern, harus santrinya wajib ngaji Al-Qur’an dengan benar. Tilawah mujawwadah, dengan bacaan yang bertajwid,” ujarnya.


Pria 68 tahun tersebut lalu mengungkap fakta kedua yaitu ada tokoh penting Arab saat itu yang masuk Islam setelah mendengarkan bacaan Al-Qur’an. Tokoh tersebut bernama Umar bin Khattab.


“Yang ketiga, Al-Qur’an itu gampang dihafal padahal tidak mengerti maknanya. Satu halaman, seperempat jam, bisa hafal. Itu kelebihan Al-Qur’an,” katanya saat menyampaikan fakta selanjutnya.


Adapun mengenai fakta keempat tentang Al-Qur’an, Buya Said menyebut kitab suci tersebut tetap terjaga keasliannya sejak pertama kali diturunkan pada 15 abad silam.


“Tidak bertambah huruf, tidak berkurang satu huruf, apalagi satu huruf, titik saja tidak ada yang berubah. Karena dijaga oleh para huffazh sepanjang masa setiap generasi, jutaan orang hafal Quran. Mereka yang menjaga orisinalitas Quran. Itu keajaiban Al-Qur’an,” ujarnya.


Pewarta: Ari AJ
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Nasional Terbaru