Penguatan Kordinasi, Kompetensi dan Inovasi Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama Menuju Tingkat Dunia
Selasa, 16 Januari 2024 | 10:00 WIB
Cirebon, NU Online Jabar
Halaqah Falakiyah ke-3 akhirnya terlaksana di Jawa Barat. Gelaran yang diprakarsai Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) kali ini berkolaborasi dengan Lembaga Falakiyah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) Jawa Barat serta LF PCNU Kabupaten Cirebon sebagai tuan rumah.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu-Ahad, 13-14 Januari 2024 ini berlangsung di Pondok Pesantren Nurul Huda Babakan Ciwaringin, Cirebon Jawa Barat dengan dihadiri perwakilan Pengurus Lembaga Falakiyah NU se-Pulau Jawa.
Mengusung tema Nahdlatul Ulama di Tengah Pusaran Perbedaan Awal Puasa Ramadan dan Dua Hari Raya, kegiatan ini berhasil menghasilkan gagasan-gagasan baru dalam perkembangan falak secara nasional dengan tujuan terus mengembangkan kemajuan lembaga falakiyah Nahdlatul Ulama dan juga inovasi yang harus terus dilakukan di era saat ini.
Di antara inovasi tersebut adalah tercetusnya agenda Seminar Internasional Falak Indonesia yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun ini. Perumusan agenda tersebut dilakukan pasca gelaran Halaqah Falakiyah ke-3 di Pondok Pesantren Mu’allimin Mu’allimat Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon, Ahad (14/1/24).
Dalam kegiatan tersebut, LF PWNU Jabar turut memberikan paparan materi pelatihan penggunaan teodolite sebagai salah satu alat menentukan arah kiblat.
Wakil Ketua LF PBNU, KH Shofiyullah mengatakan acara yang didukung Ma’had Aly Takhashush Ilmu Falak-Astronomi Mu’allimin Mua’allimat itu membahas Qoth’iy ar-Ru’yah NU (QRNU) dan pembahasan persiapan seminar falakiyah internasional.
“Out put dari halaqah ini nantinya akan menghasilkan rekomendasi seminar internasional falakiyah Indonesia sekaligus sosialisasi konsep baru Qoth’iy ar-Ru’yah Nahdlatul Ulama (QRNU) kepada dunia,” ujar Shofiyullah.
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Mu’allimin Mu’allimat, KH Marzuki Ahal menyampaikan bahwa halaqah falakiyah ini memiliki urgensi menghidupkan kembali ilmu falak di kalangan pesantren.
"Ilmu falak di Ma’had Aly misalnya, mengambil peran mendekatkan ilmu falak sebagaimana ilmu lain seperti fikih, ushul fikih, tafsir dan lain-lain dengan berpijak pada paradigma 'falak yang berfilsafat dan filsafat yang falakiyah,” ujarnya.
Acara halaqah falakiyah ini dihadiri peserta sebanyak 150 orang dari berbagai utusan Lembaga Falakiyyah Wilayah diantaranya Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat serta DKI Jakarta.
Kontributor: Eky
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Isi Kuliah Umum di Uniga, Iip D Yahya Sebut Media Harus Sajikan Informasi ‘Halal’ dan Tetap Diminati
Terkini
Lihat Semua