• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Nasional

Membaca Data Lembaga Falakiyah NU Mengenai Penentuan Awal Ramadhan 1444 H

Membaca Data Lembaga Falakiyah NU Mengenai Penentuan Awal Ramadhan 1444 H
Membaca Data Lembaga Falakiyah NU Mengenai Penentuan Awal Ramadhan 1444 H (Foto: NU Online)
Membaca Data Lembaga Falakiyah NU Mengenai Penentuan Awal Ramadhan 1444 H (Foto: NU Online)

Bandung, NU Online Jabar
Lembaga atau Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) adalah lajnah di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan-kebijakan Nahdlatul Ulama dalam ranah falakiyah, yaitu ilmu astronomi yang ditujukan bagi pelaksanaan aspek-aspek ibadah Umat Islam


Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) merilis data hilal awal Ramadhan 1444 H pada Rabu, 29 Sya’ban 1444 H bertepatan dengan 22 Maret 2023 M. Data LF PBNU meliputi ketinggian hilal, elongasi, waktu ijtima’, lama hilal, keadaan hilal, letak hilal, hingga matahari.   


1. Ketinggian hilal 
Tinggi hilal dalam pengertian BMKG adalah busur yang ditarik tegaklurus dari ufuk toposentrik (mar’ie) menuju titik zenith hingga tepat berujung di pusat cakram bulan.   


Tinggi hilal terkecil di Indonesia saat matahari terbenam pada Rabu, 29 Sya’ban 1444 H atau bertepatan 22 Maret 2023, berada di Kota Merauke, Provinsi Papua dengan tinggi +7 derajat 15 menit, sedangkan parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh dengan tinggi +9 derajat 05 detik.   


2. Elongasi 
Elongasi adalah busur yang ditarik dari pusat cakram Matahari secara langsung menuju ke pusat cakram bulan secara geosentrik (haqiqy).


Elongasi terkecil di Indonesia saat matahari terbenam pada Rabu, 29 Sya’ban 1444 H atau bertepatan 22 Maret 2023, sebesar 8 derajat 32 menit di Kota Merauke, Provinsi Papua dan sampai dengan 10 derajat 8 menit derajat di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh.   


3. Lama hilal 
Lama hilal adalah lamanya hilal di atas ufuk mar’ie dari sejak terbenamnya matahari hingga terbenamnya bulan. Lama hilal saat matahari terbenam pada Rabu, 29 Sya’ban 1444 H atau bertepatan 22 Maret 2023, mulai 31 menit 42 detik di Merauke, Papua sampai dengan lama hilal 37 menit 45 detik di Lhoknga, Aceh.   


4. Ijtimak atau konjungsi 
Ijtima’ atau konjungsi bulan–matahari adalah sejajarnya matahari dan bulan dalam satu garis bujur ekliptika yang sama secara geosentrik (haqiqy), yakni jika ditinjau dari titik pusat bumi (bukan permukaan bumi). Meski menempati bujur ekliptika yang sama, pada saat ijtima’ kali ini tidak terjadi gerhana matahari karena kedua benda langit menempati garis lintang ekliptikanya masing–masing.


Ijtimak bulan awal Ramadhan 1444 H ini terjadi pada Rabu Pahing 22 Maret 2023 M pukul 00:25:22 WIB jika merujuk titik lokasi Gedung PBNU Jl. Kramat Raya Jakarta Pusat dengan koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT.


5. Keadaan dan kedudukan hilal 
Keadaan hilal adalah kemiringan sabit bulan sempurna. Jika berada di sebelah selatan matahari, maka kemiringan hilal adalah ke selatan. Demikian sebaliknya. Keadaan hilal pada 22 Maret 2023 miring ke utara.   


Sementara kedudukan hilal adalah busur yang ditarik sejajar ufuk dari titik pangkal garis tinggi yang tegaklurus ufuk toposentrik menuju pusat cakram Matahari hingga berujung di titik dimana pangkal garis irtifa’ hilal berada pada saat Matahari terbenam. Disebut juga as–simtu relatif Matahari dan hilal. Kedudukan hilal pada 22 Maret 2023 berada pada posisi 3 derajat 06 menit 23 detik utara matahari.   


6. Letak matahari dan hilal 
Letak Matahari adalah busur yang ditarik sejajar ufuk dari titik barat sejati ke titik pangkal garis tinggi yang tegaklurus ufuk toposentrik menuju pusat cakram matahari saat terbenam. Sementara letak hilal adalah busur yang ditarik sejajar ufuk dari titik Barat sejati ke titik dimana pangkal garis irtifa’ hilal berada pada saat matahari terbenam. Disebut juga as–simtu matahari dan as–simtu hilal.   


Letak matahari pada 22 Maret 2023 berada pada 0 derajat 32 menit 56 detik utara titik barat, sedangkan letak hilal berada pada 3 derajat 39 menit 59 detik utara titik barat.   


Data LF PBNU di atas menunjukkan posisi hilal di seluruh Indonesia telah berada di atas ufuk dan telah memenuhi kriteria imkan rukyah (kemungkinan hilal bisa teramati) yang disepakati Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), yaitu 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat. Artinya, kemungkinan hilal terlihat sangat besar karena ketinggiannya yang sudah cukup memenuhi kriteria.   


Hal tersebut perlu dipastikan dengan pengamatan yang berhasil melihat hilal. Kemudian ditetapkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Agama yang melalui sidang itsbat yang akan dilaksanakan pada Rabu, 22 Maret 2023.  


 Jika hilal terlihat, maka awal Ramadhan 1444 H akan jatuh bertepatan pada Kamis, 23 Maret 2023. Artinya, mulai malam Kamis, umat Islam Indonesia sudah disunnahkan untuk melaksanakan shalat tarawih.   


Namun, jika hilal tidak dapat terlihat karena faktor tertentu, maka awal Ramadhan 1444 H mulai Jumat, 24 Maret 2023 atau mulai malam Jumat tersebut disunnahkan shalat tarawih.  


Editor: Abdul Manap
 


Nasional Terbaru