Kabupaten Cirebon

Gedung KBNU Telah Berdiri, Ketua PRNU Cangkoak Tekankan Peran Nyata NU di Tingkat Desa

Rabu, 6 Agustus 2025 | 16:00 WIB

Gedung KBNU Telah Berdiri, Ketua PRNU Cangkoak Tekankan Peran Nyata NU di Tingkat Desa

Ketua Tanfidziyah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Cangkoak, Ustaz Ahmad Yani saat sambutan dalam acara Majelis Dzikir dan Sholawat yang digelar oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Dukuhpuntang (Foto: nucirebon.or.id)

Cirebon, NU Online Jabar
Ketua Tanfidziyah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Desa Cangkoak, Ustaz Ahmad Yani, menegaskan bahwa pembangunan Gedung Sekretariat Kelompok Binaan Nahdlatul Ulama (KBNU) bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari tanggung jawab besar dalam memperkuat peran NU di tingkat desa.

Hal tersebut disampaikan saat dirinya memberikan sambutan dalam acara Majelis Dzikir dan Sholawat yang digelar oleh Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Dukuhpuntang, di gedung PRNU Desa Cangkoak, Jumat (1/8/2025).

“Membangun gedung itu penting, tapi jauh lebih penting adalah bagaimana kita bisa merawat, menghidupkan, dan menjadikan gedung ini sebagai pusat gerakan NU yang berdaya guna dan berkelanjutan,” ujar Ustaz Ahmad Yani di hadapan para kader Ansor.

Ia menegaskan bahwa bangunan fisik hanya menjadi sarana. Yang lebih utama adalah membangun semangat dan kesadaran kolektif untuk terus berkhidmah kepada para ulama dan umat. Menurutnya, GP Ansor sebagai badan otonom NU harus menjadi pelopor dalam menjaga ruh perjuangan organisasi.

“Ansor harus menjadi garda depan. Pemuda itu tiangnya negara, dan di NU, pemuda adalah pilar utama gerakan. Maka niat harus lurus, komitmen harus kuat, dan perjuangan tidak boleh setengah hati,” ungkapnya.

Ia juga mengibaratkan niat dan tindakan dalam berkhidmah seperti membangun rumah. Niat baik, kata dia, harus dibarengi dengan langkah nyata agar tidak menjadi sia-sia.

“Kalau seseorang punya niat membangun rumah tapi tidak mulai mengumpulkan batu, kayu, atau semen, maka niat itu akan sia-sia. Begitu pula dalam berkhidmah,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Ustaz Ahmad Yani juga menekankan pentingnya budaya saling menasihati dan menguatkan antarsesama anggota. Ia mengingatkan bahwa gerakan NU tidak boleh berjalan sendiri-sendiri atau tercerai-berai.

“Kalau ada satu yang jatuh, yang lain harus bantu bangkit. Bukan justru saling menjatuhkan. Khidmah ini adalah kerja kolektif, bukan kompetisi,” ujarnya.

Majelis Dzikir dan Sholawat ini merupakan bagian dari rutinitas keagamaan yang terus dijalankan PRNU Cangkoak bersama PAC GP Ansor Dukuhpuntang. Selain sebagai ruang spiritualitas, forum ini juga menjadi ajang konsolidasi gerakan serta pemupukan nilai-nilai ke-NU-an di tingkat akar rumput.

Kegiatan keagamaan di Desa Cangkoak sendiri digelar secara bergilir di mushola-mushola setiap blok desa. Sedangkan kajian rutin diadakan setiap Ahad malam Senin di Aula KBNU sebagai wahana peningkatan pemahaman keislaman dan mempererat ukhuwah antarwarga.

Di akhir sambutannya, Ustaz Ahmad Yani menyampaikan harapan agar NU di tingkat ranting tidak hanya bertahan secara struktural, tetapi juga mampu memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kita ingin NU hadir di tengah masyarakat, bukan hanya dalam simbol, tapi dalam karya dan solusi. Mari jaga semangat gotong royong dan terus perkuat khidmah kita demi umat, bangsa, dan tentu para ulama yang kita cintai,” pungkasnya.