Kabupaten Cirebon

Ketua PWNU Jabar Dorong Petani NU Terapkan Program Tanam 1 Kali Panen 4 Kali

Sabtu, 9 Agustus 2025 | 17:14 WIB

Ketua PWNU Jabar Dorong Petani NU Terapkan Program Tanam 1 Kali Panen 4 Kali

​​​​​​​Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH. Juhadi Muhammad (Foto: nucirebon.or.id)

Cirebon, NU Online Jabar
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH. Juhadi Muhammad, menghadiri sosialisasi program pertanian inovatif Tanam 1 Kali, Panen 4 Kali (T1P4K) di Meeting Room PCNU Kabupaten Cirebon, Rabu (6/8/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri jajaran pengurus PCNU dan MWCNU se-Kabupaten Cirebon, sebagai upaya memperkenalkan teknologi pertanian efisien dan berkelanjutan kepada kalangan nahdliyin.


Dalam sambutannya, Kiai Juhadi menjelaskan bahwa program T1P4K merupakan inisiasi Hj. Dian Anggraini. Kolaborasi ini bermula dari silaturahmi dengan seorang kader NU yang mempertemukannya dengan penggagas teknologi pertanian tersebut.


“Dengan metode ini, petani hanya perlu sekali tanam dan bisa panen hingga empat atau bahkan lima kali, tergantung pada sistem pengairannya,” jelasnya.


Ia menuturkan, teknologi ini telah terbukti melalui riset selama lima tahun di Kabupaten Bandung. Menurutnya, program ini relevan dengan mayoritas warga NU yang tinggal di pedesaan dan menggantungkan hidup pada sektor pertanian.


“Sayangnya, kita jarang melihat tokoh NU yang berlatar belakang pertanian, bahkan anak-anaknya pun jarang disekolahkan di bidang ini. Padahal, menjadi pengusaha pertanian itu luar biasa,” ujarnya.


Kiai Juhadi menjelaskan, program T1P4K menawarkan efisiensi mulai dari pengolahan lahan, penggunaan pupuk organik, hingga peningkatan hasil panen. Jika 1 hektar lahan umumnya menghasilkan 5-7 ton per panen, inovasi ini berpotensi meningkatkan hasil hingga 8 ton.


“Ini bukan hanya soal beras. Dari sekam dan limbah padi pun bisa diolah menjadi produk turunan lain. Kita juga mendorong pembagian hasil yang adil, agar petani tetap mendapatkan keuntungan besar, termasuk menjadi bagian dari saham usaha yang dibangun,” tuturnya.


Ia optimistis program ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani NU. “Jika pola ini bisa diterapkan secara luas di Kabupaten Cirebon dan daerah lain, saya yakin petani-petani NU akan menjadi makmur dan tidak akan menjual sawahnya lagi,” pungkasnya.